Jakarta, Gramediapost.com
Ditemui di sela-sela menjelang acara yang diselenggarakan Suci Mayang Sari : Belajar Menulis dan Berpikir Kreatif, Merawat Kbhinekaan dengan Kreatif Selasa (26/03/2019) di Hotel Salak Tower lantai 21, Ayu Utami menyempatkan diri untuk diwawancarai.
Ayu Utami sebelum menjadi penulis sebenarnya berangkat sebagai seorang wartawan. Saat itu masih era Suharto. Suharto banyak sekali melakukan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) dan melakukan sensor yang ketat terhadap pers. Saat itu ada pembredelan majalah tempo, editor, dan detik yang dilarang terbit. Wartawan muda pada saat itu melawan. Mereka membentuk Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI). Organisasi itu dianggap terlarang dan mereka tidak diperkenan menjadi wartawan. Sebagian besar wartawan dipenjara. Sementara Ayu Utami sendiri dipecat tidak boleh menjadi wartawan lagi. Karena itu Ayu Utami menulis Novel.
Peristiwa itulah yang mengubah karir dan profesinya menjadi seorang novelis. Kini sudah belasan karya novelnya menghiasi dunia sastra tanah air bahkan sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dunia. Belasan Novel/essai karya Utami di antaranya :
- Novel Saman,
- Novel Larung,
- Kumpulan Esai “Si Parasit Lajang”
- Novel Bilangan Fu, KPG,
- Novel Manjali dan Cakrabirawa
- Novel Cerita Cinta Enrico,
- Novel Soegija: 100% Indonesia,
- Novel Lalita (Seri Bilangan Fu),
- Novel Si Parasit Lajang:
- Novel Pengakuan: Eks Parasit Lajang,
- Novel Maya
Ayu Utami mengungkapkan, “Banyak orang yang mau belajar menulis kepada saya. Lalu saya mengeluarkan suatu metode sederhana agar orang dapat belajar menulis,” ungkapnya.
Ayu Utami mempunyai kelas menulis di kelas Salihara yang diselenggarakan pada bulan Juli dan Agustus. Ayu Utami juga memiliki banyak pekerjaan lain, jika harus mengajar dan memeriksa pekerjaan rumah peserta itu menjadi kendala baginya. Karena itu biasanya memeriksa PR di akhir pembelajaran di kelas Salihara tersebut.
Sudah cukup lama Ayu Utami berteman dengan Suci Mayang Sari. Di Komunitas Utan Kayu Suci sebagai jurnalis sementara Ayu bekerja sebagai pekerja seni.
“Kini Suci Mayang Sari, S.T, Ars,. M.M. Calon legislatif DPR RI Jawa Barat 3 Nomor Urut 2 dari Partai Solidaritas menjadi calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia,” tambahnya
“Berpikir dan menulis kreatif mengajak dan mengajar kita untuk menerima keberagaman, PSI memiliki itu dan kiranya PSI dapat memperjuangkan kebhinekaan. Kebhinekaan dapat diperjuangkan melalui berpikir kreatif.” tegasnya.
( Johan Sopaheluwakan / Jimmy Phillip Inkiriwang )