SATRIA DEWA STUDIO BERSAMA CARAVAN STUDIO DAN MAGMA ENTERTAINMENT MELUNCURKAN SATRIA DEWA: GATOTKACA, SIAP DENGAN JAGADNYA (UNIVERSE-NYA)

0
500

 

Jakarta, Gramediapost.com

 

SATRIA DEWA STUDIO yang digawangi oleh Rene Ishak telah menyiapkan sebuah kreasi IP (Intellectual Property) yaitu JAGAD SATRIA DEWA (SATRIA DEWA UNIVERSE) yang mencakup movie universe, merchandise, mobile game, komik, website, on-ground activation, serial (TV/OTT) dan bahkan ke depannya theme park. Kreasi pertama yang diluncurkan adalah SATRIA DEWA: GATOTKACA. Ini merupakan film pertama dari keseluruhan JAGAD SATRIA DEWA yang terdiri dari 8 (delapan) film yaitu: Gatotkaca, Arjuna, Yudhistira, Bharatayuda, Bima, Nakula Sadewa, Srikandi, dan Kurukshetra. Dalam peluncuran SATRIA DEWA: GATOTKACA yang diselenggarakan di Ballroom XXI Djakarta Theater, para undangan dibuat takjub dengan berbagai display dari mulai potongan mobil hancur dari teaser filmnya, bermacam-macam merchandise film mulai dari notebook sampai helm yang memenuhi ruang lobby Ballroom XXI, hingga berbagai property dari pembuatan teaser filmnya. Gatotkaca menjadi tokoh pertama yang difilmkan karena dari hasil survey yang telah dilaksanakan, tokoh Gatotkaca paling banyak diketahui oleh responden. Selain itu, di dunia game online, tokoh Gatotkaca bukan hanya populer tetapi juga paling banyak diunduh. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tokoh Gatotkaca sudah memiliki fansnya tersendiri. Bagi SATRIA DEWA STUDIO, fans penting. Oleh karenanya film ini dibuat, juga untuk menjawab kerinduan para fans terhadap jagoan adidaya Indonesia.

“Kami melihat bahwa sebagai bangsa Indonesia, kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Kami justru ingin menggali lagi potensi budaya kita yang adiluhung ini sebagai inspirasi untuk dibangkitkan kembali dan disebarluaskan nilai-nilainya kepada generasi millennial Indonesia yang sudah memudar pengetahuannya terhadap khasanah budaya kita. SATRIA DEWA: GATOTKACA menjadi film yang pertama kami luncurkan dari rangkaian 8 film karena tokoh ini sangat populer dan relevan dengan kondisi sekarang. Tokoh yang kami buat adalah tokoh masa kini yang hadir di masa sekarang ini (bukan film periodik), yang merupakan titisan sehingga anak muda akan mudah untuk relate dengannya,” jelas Rene. “Sasaran kami memang millennial dan keluarga, bagaimana agar inspirasi budaya adiluhung ini kemudian bisa diterima secara luas dan lebih mudah oleh generasi muda sekarang ini, sehingga kami memang memberikan pendekatan dan sentuhan sangat modern dalam kreasi IP ini. Kita mesti sadar bahwa kita bersaing secara global, jadi memang perlu racikan yang berbeda untuk generasi sekarang. Hal ini bisa dilihat sendiri oleh para undangan yang hadir, bagaimana kami sudah menyiapkan universe atau jagad Satria Dewa, juga merchandise yang itupun baru sebagain kecil ya,” imbuhnya lagi.

Baca juga  Standard Chartered Raih Penghargaan Indonesia’s Digital Innovative Award 2018

Di film pertamanya ini, SATRIA DEWA: GATOTKACA, SATRIA DEWA STUDIO menggandeng Caravan Studio dan MAGMA Entertainment. Chris Lie yang menggawangi Caravan Studio bertanggung jawab terhadap keseluruhan artwork dari film ini. Sementara itu, MAGMA Entertainment dengan sutradara Charles Gozali dan produser Linda Gozali bertanggung jawab untuk memproduksi film ini sehingga siap untuk tayang di Februari 2020.

“Saya sendiri memang suka wayang, makanya bikin komik-komik wayang juga. Ketika Rene menawarkan Caravan Studio untuk bergabung di project ini, bagi saya ini sangat menyenangkan sekaligus menantang. Hal pertama yang jelas adalah, ini bukan memfilmkan wayang atau memindahkan wayang ke film tetapi wayang dan tokoh-tokohnya sebagai inspirasi dimana mereka hadir di masa kini. Sangat menyenangkan dan menantang, kan untuk membuat tokoh Gatotkaca di masa sekarang ini? Berbekal juga dengan ide cerita dari Rene Ishak (SDS), jadilah sosok Gatotkaca seperti yang anda lihat di teaser filmnya dan tempat eksebisi di Balroom XXI Djakarta Theater,” jelas Chris Lie.

“Ketika saya ditawari untuk menyutradarai SATRIA DEWA: GATOTKACA sekaligus MAGMA Entertainment yang memproduksi, tentunya saya sangat senang. Kapan lagi ada kesempatan dimana kita bisa memproduksi sebuah film drama, fantasi, action dengan inspirasi latar budaya kita sendiri yang sangat luar biasa? Justru dengan kesadaran akan budaya adiluhung itulah kami memilih mas Asaf Antariksa dan Bagus Bramanti dari Pabrik Fiksi sebagai penulis skenario di film ini. Bagaimanapun, cerita menjadi titik awal yang penting apalagi dalam menghadirkan sebuah jagad atau universe. Sudah berjalan sampai di titik ini, kolaborasi SATRIA DEWA STUDIO, CARAVAN STUDIO, dan MAGMA ENTERTAINMENT yang pasti akan menghadirkan yang terbaik untuk para fans dan penonton,” tutur Charles Gozali.

Baca juga  Festival Film Uni Eropa “Europe on Screen” ke-20 Hadir Virtual, dimulai Hari ini

Hari ini, 21 Februari 2019 dimulainya hitung mundur sampai film SATRIA DEWA: GATOTKACA tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada FEBRUARI 2020. Dimulai dari hari ini hingga tahun depan, akan ada berbagai rangkaian kegiatan yang telah dirancang dalam rangka kehadiran kreasi IP baru yang akan berkontribusi dalam menetapkan sebuah standar baru mendukung industri perfilman Indonesia yang lebih baik lagi.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here