Malam Puncak Dies Natalis GMKI ke-69 Tahun, Wakil Gubernur Kalimantan Timur bicara Pluralisme.

0
851

Samarinda, Gramediapost.com

 

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Samarinda mempringati Dies Natalis ke-69 di GPIB Immanuel, sabtu (16/2/2019)

Acara Malam puncak GMKI dimulai dengan Ibadah dipimpin Pdt. Markus La’lang S.Th mengangkat renungan dari Pengkhotbah 11:1-8 tentang pedoman pedoman Hikmat bagi Mahasiswa/i Kristen Kemudian dilanjutkan dengan Upacara organisasi dan pemotongan tumpeng lalu kue ulang tahun GMKI ke-69 tahun, pembagian hadiah dan acara hiburan.

Dibuka oleh Ketua Cabang GMKI Samarinda Arianto Arruan bersama sama dengan jajaran kepanitiaan yang di ketuai oleh Musa Tandi bekerja keras agar bisa terselengarakannya dies natalis gmki ke-69 di kota samarinda. Dalam perayaan kali ini GMKI samarinda mengadakan berbagai kegiatan terdiri dari kegiatan sosial dilaksanakan di yayasan Join Adulam Ministry (JAM) dan kompetisi yang terdiri dari lima cabang lomba yaitu Catur, Futsal, Essai, Video Blog dan Vocal Grup yang melibatkan seluruh Mahasiswa Kristen di Setiap Perguruan Tinggi dan juga Pemuda/i Gereja tanpa terkecuali untuk berpartisiasi, kompetisi dimulai pada 7 – 16 februari 2019.

Pada Perayaan Malam puncak juga Arianto menyampaikan bahwa dalam waktu dekat GMKI samarinda akan melaksanakan beberapa kegiatan setelah Dies Natalis yaitu Sekolah Kepemimpinan dan disusul dengan Konferensi Cabang Samarinda mengingat bahwa Badan Pengurus Cabang sudah mendekati Masa akhir Kepengurusan.

Pada malam puncak Dies Natalis GMKI ke-69 di samarinda juga dihadiri oleh Kelompok Cipayung Plus kota samarinda dalam hal ini diwakili oleh Dodi Prabowo dalam sambutan nya menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada gmki dan menyuarakan semangat gerakan mahasiswa di kota samarinda.

Kemudian bukan hanya sekedar perayaan malam puncak tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya kembali Senior member GMKI di samarinda yang juga dalam hal ini salah seorang senior mengutarakan bahwa GMKI Sejati nya adalah organisasi kader yang sudah sangat konsisten mengawal ideologi bangsa bahkan sudah mencetak pemimpin-pemimpin bangsa salah satu nya adalah Pendiri GMKI yaitu Dr. Johannes Leimena yang juga pahlawan nasional diresmikan pada tahun 2010 juga ada beberapa senior yang juga Pekerja Professional, Menteri dan Anggota dewan yang serius mengabdikan diri untuk Indonesia ujar DR. dr Nataniel Tandirogang, M.Si yang juga adalah ketua Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Timur.

Baca juga  5 Pelanggar ProKes di Sanksi oleh Tim Ops Yustisi Gabungan Polsek Kep Seribu Selatan

Nataniel juga berpesan kepada seluruh kader GMKI agar tidak terseret dalam politik praktis dan tetap berdiri tegak ditengah-tengah panas nya persoalan pilpres yang berpotensi menggangu proses kaderisasi karena pengaruh pilihan politik.

Dilanjutkan oleh Ketua umum Pengurus Pusat GMKI Korneles J, Galanjinjinay S.IP dalam sambutannya menjelaskan sekilas sejarah dari pada pergerakan mahasiswa Khusus nya GMKI seperti yang dituliskan pada pembukaan Anggaran Dasar GMKI dalam perjuangan Nasionalisme dan Oikumenisme.

Mengutarakan sikap kepada perwakilan Kapolda Kaltim dan Kapolresta samarindamenegur keras aparat kepolisian terkait tindakan represif terhadap kelompok cipayung di kota Balikpapan saat menyuarakan tentang permasalahan kota Balikpapan yaitu banjir dan kasus korupsi yang sangat merugikan Negara. Tentunya ini menjadi sejarah buruk bagi bangsa Indonesia terhadap dunia pergerakan yang dimana sejatinya pergerakan mahasiswa itu benar-benar menegakkan keadilan dan menyuarakan kebenaran. “Mahasiswa bukan Teroris, Mahasiswa bukan Penjahat, Mahasiswa bukan Separatis, Hentikan tindakan represif polisi terhadap Aksi Gerakan Mahasiswa” katanya.

Neles juga mengabsen seluruh Organisasi yang tergabung dalam Kelompok Cipayung plus dengan jargon masing-masing dari cipayung plus satu persatu dan mendapat respon baik dari seluruh organisasi yang hadir pada malam puncak Dies Natalis GMKI ke-69 di samarinda.

*Setelah itu Wakil Gubernur Kalimantan Timur H. Hadi Mulyadi,S.si.,M.Si yang turut hadir pada malam puncak tersebut membuka sambutan beliau dengan pantun-pantun yang menarik dan menegaskan bahwa mahasiswa saat ini juga harus belajar hidup saling menghargai.*

*Menceritakan tentang masa lalunya dimana keberagaman itu sudah diajarkan kepadanya sedini mungkin, beliau memiliki saudara angkat yang berbeda suku dan agama tetapi dapat hidup rukun dan harmonis bahkan satu rumah bersama orang tuanya.*

*Menurut dia Benua Etam memiliki penduduk yang heterogen karena memiliki beragam suku, budaya, adat dan agama. “kalau ingin hidup kita tenang tentram dan damai. Pandailah memahami keadaan dan saling menghargai serta menghormati,” katanya.* *Wagub berpesan agar masyarakat mencontoh kerajaan kutai kartanegara di masa lampau mengenai perbedaan suku dan agama yaitu dengan tidak membeda-bedakan justru memberi tempat tinggal bagi suku-suku dan agama yang datang ke benua etam ini.*

Baca juga  Andre Doloksaribu: Indahnya Toleransi di Sikkola Rakyat Indonesia

*Wakil Gubernur menutup sambutannya dengan mempersembahkan suara untuk bernyanyi dan juga bermain alat musik Drum yang sangat mengejutkan seluruh Tamu undangan.* Malam puncak Dies Natalis GMKI ditutup dengan Foto bersama.

Pada malam puncak Dies Natalis Gmki ke-69 di Samarinda juga hadir Kapolda Kaltim yang diwakili AKBP. Christmas, SIK di dampingi Kapolresta samarinda Kombes. Pol. Vendra Riviyanto, MH, Ketua Umum MPH PGIW Kaltim Analita Migang M.Div, Kowil VI PP GMKI Saiduani Nyuk S.sos, Ketua Cabang GMKI Balikpapan, Ketua cabang GMKI Jakarta dan PHMJ GPIB Immanuel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here