Surabaya, Gramediapost.com
Foto: Tim Media KMA
Rais Am PBNU KH Miftachul Achyar mengimbau agar warga Nahdliyin, baik struktural maupun kultural, untuk memperkuat soliditas dalam Pemilihan Presiden 2019.
“Komando PBNU harus Diikuti. Ini adalah momentum untuk mengaktifkan gerakan NU kultural maupun struktural. Karena beliau (KH Ma’ruf Amin) adalah kader terbaik NU,” ujar Kiai Miftach usai rapat konsolidasi para kiai Jawa Timur di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (23/01/2019) malam.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Kediri KH Anwar Iskandar, mewakili para kiai khos yang hadir mengatakan, pemilihan presiden kali ini berkaitan dengan marwah NU, karena salah satu kader terbaiknya menjadi kandidat wapres.
Karena itu, para kiai khos sepakat untuk mengoptimalkan seluruh jaringan NU, baik melalui jaringan alumni pesantren maupun jejaring NU lainnya untuk memenangkan pasangan nomor urut 1, Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Kami sepakat memberikan dukungan terhadap KH Ma’ruf Amin. Mengoptimalisasi jaringan alumni pesantren, khususnya di Jatim, umumnya di Indonesia, untuk kemenangan Pasangan Insinyur Jokowi-Kiai Ma’ruf,” ucapnya.
Langkah terdekat yang akan dilakukan para kiai, diantaranya menggelar istighosah untuk kedamaian bangsa dan negara dalam rangka Hari Lahir NU pada 31 Januari 2019.
“Semua jaringan akan kita on-kan. Kami menargetkan kemenangan 70 persen untuk Kiai Ma’ruf,” tandasnya.
Dukungan sama disampaikan Ketua PW Ansor Jawa Timur HM Sholahul Aam Notobuwono (Gus Aam), yang ikut mendeklarasikan Tim Pendarat Kiai di Kabupaten Tuban, Rabu (23/01/2019) siang.
Dia jelaskan Tim Pendarat adalah pengawal. Istilah itu diambil dari bahasa Tuban, yang artinya pengikut atau pembantu. Dalam hal ini bagi kiai.
Menurut Gus Am, Tim Pendarat yang dibentuk di daerah Tuban dan Bojonegoro tersebut menargetkan kemenangan, minimal 70 persen untuk pasangan Jokowi-KMA.
“Yang saat ini hadir ada sebanyak 21 ribu kader Tim Pendarat se-Kabupaten Tuban. Kami menargetkan kemenangan 70 persen di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro untuk Kiai Ma’ruf,” tandasnya.
Tim yang awalnya dibentuk sebagai jangkar bagi para santri, warga, putera-puteri kiai dan tokoh agama se-Kabupaten Tuban itu, akan diperluas ke sejumlah kabupaten terdekat, menjadi Tim Pendarat Kiai dan Santri.
Sebelumnya, pada Pemilu 2014 pasangan Jokowi-Jusuf Kalla meraih 48 persen di Kabupaten Tuban. Menang tipis dari pasangan Prabowo-Hatta yang meraih 41 persen suara. Sementara di Kabupaten Bojonegoro, Jokowi-JK meraih 48 persen, tertinggal tipis dari pasangan Prabowo-Hatta yang meraih 51 persen suara. “Pemilu sekarang, dengan dibentuknya Tim Pendarat Kiai ini, kami berharap Pasangan Jokowi-KMA bisa menang di Tuban dan Bojonegoro dan sekitarnya,” imbuhnya.
Ketua Tim Pendarat Kiai, KH Ahmad Syariful Wafa dalam deklarasi, menyatakan ikrar kader Tim Pendarat se-Kabupaten Tuban.
“Dengan memohon ridho Allah SWT, kami memperjuangkan kemenangan pasangan Ir Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
Sumber: Sumber: https://jokowidodo.app/post