Penjualan bersih naik sebesar Rp 27M (yoy) atas peningkatan penjualan voucher pulsa isi ulang
Perseroan juga menutup kuartal kedua 2018 dengan peningkatan laba periode berjalan sebesar 27,63%
MKNT fokus dukung pertumbuhan usaha mitra pengecer dengan menggunakan teknologi di sistem distribusi internal.
Jakarta, 6 Agustus 2018 – Perusahaan telekomunikasi berbasis digital PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. (MKNT) telah mengeluarkan laporan keuangan interim kuartal kedua (Q2) tahun 2018. Terdapat beberapa pencapaian yang dicatatkan oleh perusahaan yang bergerak di bisnis distribusi pulsa untuk kluster Sumatra, Jawa dan Bali ini.
Salah satunya adalah pergerakan penjualan bersih yang mencapai Rp 2,88 T. Jumlah ini naik dibanding tahun sebelumnya (yoy) yang tercatat sebesar Rp 2,85 T. Kenaikan ini merupakan dampak dari upaya Perseroan yang giat mendorong ekspansi ke daerah sehingga beban operasional sedikit terdampak, namun mampu mendongkrak angka penjualan pulsa.
Sebagai tambahan, kenaikan penjualan bersih MKNT ini mayoritas berasal dari kenaikan penjualan pulsa isi ulang yang meningkat sebesar Rp 141 M dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu.
Secara umum, kondisi keuangan Perseroan tetap tumbuh dan terus berkembang, dilihat dari total aset MKNT yang mencapai angka Rp 1,1 T atau naik sebesar 13,8% dibanding total asset MKNT per 31 Desember 2017 yang tercatat sebesar Rp 968,1 M.
Fokus Pasarkan Pulsa Isi Ulang, Perkuat Posisi di 16 Kluster Indonesia
Sebagai distributor utama produk telekomunikasi Telkomsel yang melayani tiga provinsi dengan wilayah padat penduduk, MKNT melihat ada tantangan tersendiri dalam bisnisnya mendistribusikan produk agar merata di setiap kota. Menurut Direktur Utama MKNT Jefri Junaedi masih banyak kota-kota di daerah yang belum sepenuhnya dijangkau oleh layanan MKNT.
“Sampai dengan bulan Juli 2018, kami memiliki setidaknya 175 ribu retailer yang melayani 79 outlet Telkomsel Distribusi yang tersebar di 16 kluster di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Jumlah ini belum termasuk gerai-gerai utama seperti GraPari dan cabang Authorized Dealer di daerah. Kami terus mengupayakan agar asset-asset MKNT di daerah bisa bertumbuh sebaik mungkin untuk membantu optimalisasi distribusi produk telekomunikasi yang selalu ramai permintaannya,” tutur Jefri.
Pembangunan infrastruktur untuk memperluas jaringan internet di daerah oleh para operator telekomunikasi juga berdampak pada tingginya permintaan konsumen terhadap produk pulsa dan paket internet. Sebagai distributor resmi salah satu provider telekomunikasi terkemuka di Indonesia, MKNT dituntut untuk mampu memenuhi permintaan pelanggan dan memastikan stok produk di setiap cabang selalu terpenuhi.
Sampai saat ini, MKNT menyalurkan produknya pada 74 kantor cabang dengan total 31 unit GraPari dan 43 Mobile Gallery di Indonesia. Jumlah ini diyakini Perseroan merupakan salah satu keunggulan jaringan MKNT di daerah. “Keberadaan kantor-kantor cabang di daerah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus memberikan layanan yang berkualitas bagi konsumen MKNT khususnya di daerah,” tambah Jefri.
Berdasarkan segmen bisnisnya, penjualan MKNT sampai saat ini masih ditopang oleh pulsa isi ulang yang berkontribusi pada laba bersih lebih dari 95%. Guna menjaga kepercayaan kepada konsumen dan juga para stakeholdersnya, manajemen internal juga telah mulai mengadopsi ekosistem digital yang diyakini dapat mengukur secara tepat serapan produk di setiap kluster. “Hal ini berguna bagi kami untuk mengalokasikan produk-produk kepada retailer dengan jumlah yang tepat sasaran. Transisi menuju ekosistem digital di internal perusahaan kami yakini bisa mendorong proses distribusi yang lebih fokus dan efisien untuk pasar,” tutup Jefri.