Jakarta, Gramediapost.com
Persekutuan Cendekiawan Protestan Indonesia (PCPI) menyelenggarakan Persekutuan Doa dan Orasi Ilmiah dalam rangka menyambut HUT RI ke-73, dengan tema: “Refleksi 73 Tahun NKRI: Apa dan Bagaimana Peran Kristen Protestan dalam Memajukan Bangsa”, dengan Penceramah tunggal Letjend (Purn.) T.B. Silalahi, di Gedung Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), Jakarta (16/8/18).
Acara ini diselenggarakan oleh Persekutuan Cendekiawan Protestan Indonesia (PCPI) untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73.Dan untuk merefleksikan secara historis dinamika perjalanan 73 Tahun NKRI dari zaman pra-kemerdekaan hingga perkembangan terkini situasi sosial, politik, ekonomi, budaya dan ekonomi bangsa, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam pemaparan ceramahnya, Letjend (Purn.) T.B. Silalahi menyatakan,”Peran dan partisipasi (umat) Kristen Protestan dalam era pra-kemerdekaan sampai era Pemerintahan Jokowi saat ini sudah cukup signifikan, progresif dan berdampak positif. Tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga Kristen Protestan telah pro aktif berjuang bagi lahirnya NKRI, dan turut berpartisipasi dalam membangun dan memajukan bangsa dalam hampir semua aspek kehidupan strategis, seperti dalam bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, politik, ideologi, ekonomi, dan lain-lain. Cukup signifikan peran, kontribusi dan partisipasi Kristen Protestan dalam pembangunan nasional untuk memajukan bangsa ini.”
Menurut Letjend (Purn.) T.B.Silalahi, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) di era Pemerintahan Presiden Soeharto,”Seluruh komponen bangsa harus tetap komit mempertahankan dan memajukan NKRI dengan semangat Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Nasionalisme dan UUD’45. Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Nasionalisme dan UUD’45 ini sudah harga mati bagi NKRI, bagi seluruh komponen masyarakat. Kita tidak boleh membiarkan NKRI ini diporak-porandakan dengan ideologi-ideologi intoleransi, SARA-isme, sektarianisme, radikalisme, neo-liberalisme, dan-lain. Tantangan kita saat ini adalah bagaimana terus merevitalisasi Pancasila sebagai spirit pembangunan nasional. Kita harus pro aktif berjuang agar ideologi Pancasila tetap menjadi spirit dan sokoguru kemajuan NKRI.”
T.B. Silalahi menekankan pentingnya partisipasi aktif umat Kristen Protestan dalam memajukan bangsa Indonesia. Untuk itu, Gereja-gereja harus all-out memberikan perhatian khusus pada pembangunan Sumber Daya Manusia. Kita harus membangun budaya unggul dan melahirkan generasi kreatif dan inovatif agar bisa berkontribusi besar dalam pembangunan nasional.”
Sementara itu, Ketua Panitia Acara ini Hotben Lingga, menyatakan, “PCPI sebagai organisasi cendekiawan Protestan akan ikut berjuang dan berkiprah dalam pembangunan nasional untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat-bangsa Indonesia. PCPI pada bulan Oktober 2018 ini, bertepatan pada hari Reformasi Protestan, akan membentuk tim dan panitia untuk mempersiapkan dan mendirikan sebuah universitas Protestan terbesar di dunia. Sudah saatnya kaum Cendekiawan Protestan bekerja keras dan bersinergi untuk memajukan bangsa Indonesia, memajukan peradaban bangsa, dan ikut berkontribusi besar dalam mensejahterakan bangsa.”
Ketua Umum DPP Persekutuan Cendekiawan Protestan Indonesia (PCPI), Pdt. Dr. Jerry Rumahlatu, menyatakan,”Kaum Cendekiawan Protestan Indonesia sebagai kelompok strategis Gereja dan Bangsa, yang berjumlah lebih dari 2 juta orang, mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa. PCPI akan menghimpun 1 juta orang anggota untuk bersinergi membangun bangsa, mensejahterakan masyarakat dan memajukan Peradaban Bangsa.”
Acara HUT RI ke-73 PCPI ini diikuti oleh sekitar 130 orang dari pelbagai organisasi, kampus dan sinode Gereja. Acara ini didukung oleh PP Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) dan Sekolah Tinggi Teologia Pelita Dunia yang dipimpin oleh Pdt. Gunar Sahari, M. Th.
Para peserta tampak antusias mendengar orasi dan refleksi yang disampaikan oleh T.B. Silalahi. Acara diakhiri dengan makan malam bersama.