Jakarta, Suarakristen.com
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) hari ini resmi menerbitkan surat ijin pendirian Sekolah Tnggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia (SPI).
Sekolah Tinggi SPI terletak di Batu, Malang dan didirikan oleh seorang pengusaha muda Julianto Eka Putra. SPI merupakan sekolah tinggi kewirausahaan pertama di Indonesia.
Sebelumnya juga telah didirikan SMA SPI yang ditujukan bagi anak-anak yang kurang mampu. Sehingga, Sekolah Tinggi SPI tersebut bisa dimanfaatkan oleh para alumni SMA SPI untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dalam sambutannya, Menristekdikti Mohamad Nasir menyatakan sangat mengapresiasi dan menyambut baik berdirinya Sekolah Tinggi SPI.
“Pemerintah berharap pendirian Sekolah Tinggi Wiraswasta ini tidak hanya didirikan di Malang saja. Di daerah-daerah lain juga perlu didirikan Sekolah Tinggi Wiraswasta yang sama, biar semakin banyak anak bangsa yang dipersiapkan menjadi pengusaha-pengusaha sukses., kata Nasir saat jumpa pers penyerahan SK Sekolah Tinggi Kewirausahaan SPI di Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (19/3/18).
Sekolah Tinggi SPI dirancang dengan kurikulum 70 persen praktek dan 30 persen teori materi. Dengan begitu, menurut Nasir, lulusannya kelak bisa mencetak para wirausahawan muda yang sukses dan berkualitas. Apalagi jumlah wirausahawan di Indonesia masih minim, yakni hanya 3,1 persen dari total keseluruhan jumlah penduduk Indonesia.
“Saya dari Kemristekdikti mengapresiasi setinggi-tingginya usaha dari Selamat Pagi Indonesia, yaitu dengan cara memberikan ijin. Dengan konsep yang dibangun, ini sangat menarik sekali. Jangan mencetak lulusan kemudian jadi pengangguran. Dari SMA sudah dibangun karakter yang baik, lulusannya juga menjadi wirausaha yang baik. Saya yakin SPI akan menciptakan wirausaha baru diberbagai sektor,” harap Nasir.
“Saya mengapresiasi dan sekali lagi selamat. Ini adalah upaya untuk mencerdaskan anak bangsa. Ini adalah cara-cara yang sistemnya out of the box,” ungkap Nasir dengan penuh antusias.
Di saat yang sama, pendiri SMA dan sekolah tinggi wirausaha SPI, Julianto Eka Putra, menjelaskan awal mula berdirinya sekolah Selamat Pagi Indonesia.
“Sekolah SPI berdiri tahun 2007. Ini sekolah gratis buat anak-anak yang kurang mampu. Disana ada asrama juga. Kami juga mendidiknya sangat berbeda, makanya kepercayaan dirinya juga berbeda,” terang Yulianto.
“Kenapa namanya Selamat Pagi Indonesia? Karena banyak anak kami yang tidak bisa sekolah karena tidak mampu. Buat kami filosofinya itu, selamat pagi Indonesia, bisa menjadi harapan baru buat anak kami sekolah disana, biar hidupnya bisa memutus rantai kemiskinan orang tuanya,”tegasnya. (Hotben Lingga)