Oleh: HMT Oppusunggu
Menurut buku sejarah RRT, orang luar pertama –lama sebelum Jan Pieterszoon Coen dari VOC berdagang dan membeli rempah-rempah di Maluku- yang menemukan Papua- adalah 5 orang pedagang dari RRT yang juga membeli kemenyan dan rempah-rempah dari Maluku untuk keperluan kebaktian di kuil-kuil. Konon mereka terdampar pada suatu hari di Merauke dibawa ombak laut besar dan tinggi. Kelima orang RRT tersebut melihat hutan belukar saja sekeliling mereka dan penduduk Papuanya hanya memakai cawat saja…. Kita pulang saja, karena tidak ada bisnis-binatu di sini.
Lama sejak penjajahan Belanda maupun sejak kemerdekaan Indonesia, Papua terus saja tinggal hutan belukar belaka dan penduduknya memakai cawat melulu … sampai Freeport menemukan dan menjajah lubang mas terbesar dunia di Timika. .. dan penduduk Papua yang dipekerjakan Freeport sudah berpakaian seperti bangsa Indonesia lainnya … Universitas Cenderawasih pun berdiri dengan bantuan Freeport… ya, TNI dan Polri diberi bantuan luar biasa dan sejak Ginanjar Sasmita tokoh-tokoh pimpinan Indonesia dihadiahi bongkahan-mas 30 karat, seberat 10-20 kg mas dari tambang Timika … Yorrys Yaweai mejadi anggota DPR, dan pemain bola Papua termasuk pemain bola yang sangat diandalkan PSSI. Pengukir-pengukir Papua diundang ke New York.
“Mengapa kita mengeluh tentang penjajahan Freeport?”–tanya Jusuf Kalla terheran-heran. “Presiden Jokowi itu tidak merasa tersinggung kala disebut gila atau koppah. Dia marah, karena wibawa ke-Presiden-an dipermainkan dan dicuci-maki dan dicatut minta saham Freeport. Kok saya sudah mati-matian blusukan ke luar negeri untuk minta investasi asing masuk ke Indonesia dan segera akan dibangun bullet train Jakarta Bandung dan Jakarta- Surabaya. Kereta api biasa trans-Sulawesi dan di Papua akan mulai dibangun tahun 2016…. Kok investasi asing Freeport yang sudah ada dan paling berjasa selama ini pada bangsa dan Negara kok diganggu dan diributin sebagai sebagai penjajah. Apa investasi asing yang baru masih mau masuk ke Indonesia”!!! Sambung Jusuf Kalla: “Presiden Jokowi pasti bersedia memperpanjang Kontrak Karya Freeport hingga 2041 atau lebih. Presiden Jokowi tidak mempedulikan rekaman Maaroef Syamsoeddin asli atau direkayasa dan palsu. Serahkan semua masalah perseteruan itu pada Yang Mulia Junimart, Wakil Ketua Superbody MKD. Superbody itu hak dan kedaulatan kita, kan!!!
Freeport pun paling gembira mendengar penjelasan Jusuf Kalla tadi. Tapi bangsa kita yang berfikir waras dan normal kebingungan 7 keliling!!!!!
