Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Agama

Ibadah Perayaan Natal GBI Aberta Ministry 2025, Terlaksana dengan Baik

×

Ibadah Perayaan Natal GBI Aberta Ministry 2025, Terlaksana dengan Baik

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Ibadah Perayaan Natal GBI Aberta Ministry 2025, Terlaksana dengan Baik

 

Example 300x600

Jakarta,Gramediapost.com

 

Sudah menjadi ketetapan kalender setiap bulan Desember menjadi peringatan akan Kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia, kelahiranNya dirayakan oleh seluruh umat Kristen di Seantero dunia.

 

Demikian juga GBI Aberta Ministry, yang Bertempat di Pengangsaan dua, Kepala Gading Jakarta Utara pada hari Sabtu (20/12/2025), mengambil tempat untuk tahun ini di Aula Restoran Sandjaja Kelapa Gading, Jl. Arteri Kelapa Gading, Jakarta Utara, dengan mengangkat Tema : “Born as a Child and Yet a King” ( Kahir sebagai anak kecil namun sesungguhnya Dia seorang Raja ), diambil dari Nats : Matius 2: 1 -11, relevan dengan tema Nasional “Yesus lahir Menyelamatkan Keluarga “.

 

Pdt. Dr. Ir. Kurniawan Darmasaputra, M.A., Sebagai Gembala Jemaat menyampaikan Kotbah Natal dalam acara tersebut dengan beberapa hal penting yang berkaitan dengan berita Natal yang disampaikannya yaitu “Born as a Child and Yet a King” demikian:

 

Pertama: Yesus Kristus yang pada hakekatnya seorang Raja segala Raja melalui kedatangan dan kelahiran-Nya sebagai seorang bayi di Betlehem, bukan lahir MENJADI RAJA, namun dalam misi keselamatan Dia Raja meminjam rahim seorang perawan suci Maria yang berasal dari Roh Kudus ( Lukas 1:28,35) karena Yesus adalah Pemilik semua ciptaan dan merealisasikan kasih-Nya bagi dunia yang mau menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamatnya supaya beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3 :16).

Berorientasi dari ayat pembacaan Lukas, orang Majus sebagai ahli perbintangan mengatakan di mana Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ; Kristus tidak dilahirkan untuk menjadi Raja,tetapi Kristus itu Raja yang lahir sebab Dia bukan dari dunia akan tetapi Dia dari Sorga hanya memakai Rahim Perawan Suci Maria, agar dengan demikian manusia dapat memahaminya.

Kedua, memperlihatkan bahwa kelahiran Yesus yang sebagai Juruselamat dunia, manusia tidak beroleh selamat jika dengan melakukan perbuatan baik melainkan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi ( Efesus 2 :9-10) karena di bawah kolong langit tidak ada nama yang olehnya manusia diselamatkan selain di dalam Nama Yesus Kristus ( Kisah 4: 12).

Yesus menjadi pengganti manusia yang sudah berdosa yang kita warisi dari Adam nenek moyang kita, sehingga Yesus satu-satunya yang tanpa dosa, dan Dialah yang diutus Bapa dari Sorga agar manusia berdamai dengan Bapa tidak dihukum namun beroleh hidup kekal selamanya.

Ketiga : Natal Yesus, bulan sekedar seremonial atau mempertontonkan pernik Natal atau hiasan Natal, melainkan membuktikan bahwa Kristus sudah lahir di hati kita, dan Firman-Nya bekerja atas setiap orang yang sudah percaya.

Dikatakannya pula, bahwa Waktu Yesus lahir, ada yang tidak senang dan merasa terganggu seperti : Raja Herodes, Ahli Taurat, Farisi dan orang-orang Yahudi.

Herodes tidak mau disaingi tapi akhirnya Herodes mati dimakan cacing. Orang Farisi, ahli taurat dan orang Yahudi tidak Percaya Yesus bahwa Dia adalah Raja mereka. Itulah yang terjadi pada saat itu, katanya”.

Lewat Kotbah Natal ditandaskannya, bahwa kita dalam menyikapi Natal Yesus kita harus meneladani Orang Majus, yang begitu kekeh atau berupaya keras menyelidiki bintang itu sehingga mereka bertemu bayi Yesus, juga ketika malaikat melarang supaya jangan memberitahukan kepada Raja Herodes yang baru lahir itu, dan disuruh mengambil jalan lain setelah mendapat mimpi, kitapun sebagai orang percaya harus selalu terhubung dengan Tuhan, menghidupi Firman-Nya dan menjadi saksi Kristus ; terang dan garam supaya nama Tuhan Yesus dipermuliakan.

Menjadi doa dan harapan saya sebagai Gembala, biarlah kita memiliki hati seperti orang majus dalam menyambut kelahiran Yesus, pungkasnya”.

Pdt. Dr. Ir. Kurniawan Darmasaputra, M.A., mengingatkan jemaat untuk meneladani sikap Kristus: Rendah Hati dan Peduli pada sesama.

“Yesus lahir bukan di istana, tapi di kandang hewan. Ini mencerminkan kerendahan hati, kesederhanaan, dan solidaritas dengan kaum tersingkir. Melalui
Natal ini umat Kristen dipanggil untuk hidup rendah hati, melayani, dan peduli kepada sesama, terutama yang miskin, tersisih, dan menderita (Filipi 2:5-8).

Pdt. Dr. Ir. Kurniawan Darmasaputra, M.A., menambahkan, “Melalui Natal kita  diundang untuk menerima Yesus bukan hanya sebagai bayi di palungan, tetapi sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Itu adalah undangan untuk mengalami kelahiran baru secara rohani (Yohanes 1:12-13).
Merayakan Natal yang sejati berarti membuka hati bagi Kristus untuk hadir dan memerintah dalam kehidupan sehari-hari.

 

Natal adalah momentum untuk menyebarkan terang Kristus di tengah dunia yang gelap, dengan hidup yang penuh kasih, harapan, dan iman.

Dalam Perayaan Natal tersebut ditampilkan kesaksian pujian WBI, Anak Sekolah Minggu, Kaum Pria serta Fragmen Youth yang memperlihatkan kejahatan manusia sebelum percaya Yesus dan bertobat( Yesus lahir utk menebus dosa).

Natal yang telah berjalan dengan baik itu semua karena pertolongan Tuhan dan juga berkat kerja keras semua Panitia yang Diketuai oleh Thomson Gultom.

Reporter : Fridris Jimson S, S.Th

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *