Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan telah Meningkatkan Kehidupan Jutaan Orang Selama Satu Dekade Terakhir, namun Kemajuan masih Belum Cukup, Temuan Laporan PBB.

×

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan telah Meningkatkan Kehidupan Jutaan Orang Selama Satu Dekade Terakhir, namun Kemajuan masih Belum Cukup, Temuan Laporan PBB.

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan telah Meningkatkan Kehidupan Jutaan Orang Selama Satu Dekade Terakhir, namun Kemajuan masih Belum Cukup, Temuan Laporan PBB.

 

Example 300x600

Selasa, 15 Juli 2025

 

Kerja sama internasional dan investasi berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan SDG dalam lima tahun terakhir menuju 2030_

*New York, 14 Juli 2025* – Satu dekade setelah diadopsinya Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, Perserikatan Bangsa-Bangsa hari ini merilis edisi ke-10 dari laporan tahunan The Sustainable Development Goals Report 2025. Laporan ini memberikan penilaian yang tegas dan seruan kuat untuk bertindak.

Meskipun jutaan kehidupan telah membaik melalui peningkatan di bidang kesehatan, pendidikan, energi, dan konektivitas digital, laju perubahan masih belum cukup untuk mencapai Tujuan pada tahun 2030. Data terbaru menunjukkan bahwa hanya 35 persen target yang berada di jalur yang tepat atau mengalami kemajuan sedang, sementara hampir separuh bergerak terlalu lambat dan 18 persen justru mengalami kemunduran.

“Kita sedang menghadapi keadaan darurat pembangunan,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. “Tetapi laporan ini bukan sekadar gambaran hari ini. Ini adalah kompas yang menunjukkan arah kemajuan. Laporan ini menunjukkan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan masih dapat dicapai. Namun hanya jika kita bertindak—dengan segera, bersama-sama, dan dengan tekad yang kuat.”

*Kemajuan di tengah tantangan*

Terlepas dari berbagai tantangan global yang terus terjadi, laporan ini mencatat pencapaian global yang signifikan:

– Infeksi HIV baru menurun hampir 40 persen sejak 2010.
– Pencegahan malaria telah mencegah 2,2 miliar kasus dan menyelamatkan 12,7 juta jiwa sejak tahun 2000.
– Perlindungan sosial kini menjangkau lebih dari setengah populasi dunia, meningkat secara signifikan dari satu dekade lalu.
– Sejak 2015, 110 juta anak dan remaja tambahan telah bersekolah.
– Pernikahan anak mengalami penurunan, semakin banyak anak perempuan yang tetap bersekolah dan perempuan mendapatkan tempat di parlemen di seluruh dunia.
– Pada tahun 2023, 92 persen populasi dunia memiliki akses ke listrik.
– Penggunaan internet meningkat dari 40 persen pada 2015 menjadi 68 persen pada 2024, membuka akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi sipil.
– Upaya konservasi telah menggandakan perlindungan ekosistem kunci, berkontribusi pada ketahanan keanekaragaman hayati global.

*Fakta pahit dan risiko sistemik*

Di sisi lain, laporan ini juga menyoroti tantangan yang masih menghambat kemajuan pembangunan berkelanjutan:

– Lebih dari 800 juta orang masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.
– Miliaran orang masih belum memiliki akses ke air minum yang aman, sanitasi, dan layanan kebersihan.
– Perubahan iklim menjadikan tahun 2024 sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan suhu 1,55°C di atas tingkat pra-industri.
– Konflik menyebabkan hampir 50.000 kematian pada 2024. Pada akhir tahun itu, lebih dari 120 juta orang terpaksa mengungsi.
– Negara-negara berpendapatan rendah dan menengah menghadapi biaya pembayaran utang tertinggi dalam sejarah, sebesar $1,4 triliun pada tahun 2023.

*Peta jalan untuk percepatan*

Laporan ini menyerukan tindakan di enam area prioritas yang dapat memberikan dampak transformatif: sistem pangan, akses energi, transformasi digital, pendidikan, pekerjaan dan perlindungan sosial, serta aksi iklim dan keanekaragaman hayati.

Laporan ini juga mendorong pemerintah dan mitra untuk mengimplementasikan Medellín Framework for Action, sebuah peta jalan yang diadopsi pada UN World Data Forum 2024, guna memperkuat sistem data yang penting untuk kebijakan yang responsif.

*Kisah sukses tunjukkan bahwa tujuan dapat dicapai*

Rata-rata global dapat menyamarkan kemajuan signifikan yang dicapai banyak negara di berbagai Tujuan. Misalnya, 45 negara telah mencapai akses listrik universal dalam satu dekade terakhir dan 54 negara telah mengeliminasi setidaknya satu penyakit tropis terabaikan hingga akhir 2024. Keberhasilan nasional dan lokal ini, didorong oleh kebijakan yang kuat, institusi yang tangguh, dan kemitraan yang inklusif, membuktikan bahwa percepatan kemajuan tidak hanya mungkin, tetapi juga sedang berlangsung.

Lima tahun terakhir menuju 2030 adalah peluang penting untuk memenuhi janji Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Agenda 2030 bukan sekadar aspirasi; ia adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar.

“Ini bukan saatnya untuk putus asa, tetapi untuk bertindak dengan tekad,” kata Li Junhua, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial. “Kita memiliki pengetahuan, alat, dan kemitraan untuk mendorong transformasi. Yang kita butuhkan sekarang adalah multilateralisme yang mendesak—komitmen ulang terhadap tanggung jawab bersama dan investasi berkelanjutan.”

*Fakta dan angka penting tambahan:*

*Kemajuan*

– Antara 2012 dan 2024, prevalensi stunting pada anak di bawah usia 5 tahun menurun dari 26,4 persen menjadi 23,2 persen.
– Harapan hidup sehat meningkat lebih dari lima tahun antara 2000 dan 2019. Namun, COVID-19 membalikkan beberapa capaian ini, menurunkan harapan hidup sebesar 1,8 tahun.
– Angka kematian ibu secara global turun dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada 2015 menjadi 197 pada 2023.
– ⁠Kematian balita menurun menjadi 37 per 1.000 kelahiran hidup pada 2023, penurunan 16 persen dari 44 pada 2015.
– Hingga akhir 2024, 54 negara telah mengeliminasi setidaknya satu penyakit tropis terabaikan.
– Antara 2019 dan 2024, 99 reformasi hukum positif diterapkan untuk menghapus hukum diskriminatif dan menetapkan kerangka kerja kesetaraan gender.
– Per 1 Januari 2025, perempuan memegang 27,2 persen kursi di parlemen nasional, naik 4,9 poin persentase dari tahun 2015.
– Energi terbarukan kini menjadi sumber energi dengan pertumbuhan tercepat dan diperkirakan akan melampaui batu bara sebagai sumber listrik utama pada 2025.
– Broadband seluler 5G kini menjangkau 51 persen populasi global.

*Kemunduran*

– Tanpa percepatan upaya yang signifikan, 8,9 persen populasi dunia masih akan hidup dalam kemiskinan ekstrem pada 2030 berdasarkan garis kemiskinan internasional yang diperbarui.
– Hampir 1 dari 11 orang di dunia menghadapi kelaparan pada 2023.
– Pada 2023, 272 juta anak dan remaja masih tidak bersekolah.
– Perempuan melakukan 2,5 kali lebih banyak pekerjaan rumah tangga dan perawatan yang tidak dibayar dibandingkan laki-laki.
– Pada 2024, 2,2 miliar orang tidak memiliki akses air minum yang aman, 3,4 miliar tanpa sanitasi yang dikelola dengan aman, dan 1,7 miliar tidak memiliki layanan kebersihan dasar di rumah.
– Populasi pengungsi global meningkat menjadi 37,8 juta pada pertengahan 2024.
– Di seluruh dunia, 1,12 miliar orang tinggal di permukiman kumuh atau tidak resmi tanpa layanan dasar.
– Bantuan pembangunan resmi turun 7,1 persen pada 2024 setelah lima tahun pertumbuhan, dan diperkirakan akan mengalami pemotongan lebih lanjut pada 2025.

Untuk laporan dan informasi lebih lanjut, kunjungi: https://unstats.un.org/sdgs/report/2025

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *