Jakarta, Gramediapost.com
Sibuk memanen pakcoy, bayem dan kangkung hasil kebun yang sudah ditanam selama satu setengah bulan adalah pemandangan yang terlibat di Taman Kanak Kanak (TK) Dharma Siwi pagi ini, Jumat (13/09/2019). Keriuhan pun tidak berhenti sampai di situ saja, setelah mengumpulkan hasil panen anak anak calon generasi penerus bangsa langsung menunju meja dan mulai menawarkan hasil panennya pada guru dan orang tuanya.
Kepala Sekolah TK Dharma Siwi Mimin Suratminah mengatakan jika apa yang dilakukan di sini tadi adalah termasuk dalam kurikulum 13.
“Kita memperkenalkan pasar traditional sesuai dengan kurikulum 13. Dan semua yang dijual di sini adalah murni hasil kebun anak anak,” katanya.
Untuk Bulan September ini, Mimin menambahkan jika fokusnya pada tanaman.
“Pokcai, kangkung bayem, jambu merah, belimbing, cermai, berbarengan panennya. Sehingga saat ini dibuat langsung dibuat minuman segar dan jus,” tambahnya.
Dengan kegiatan pasar tradisional ini, Mimin mengharapkan bisa dijadikan sebagai ajang silaturahmi antara orang tua, guru dan anak anak.
“Kami juga ingin memberikan motivasi buat TK lain yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melakukan hal serupa. Permainan menanam dan menjual ini penting dilakukan untuk membantu proses tumbuh kembang anak,” tuturnya.
Untuk diketahui, uang hasil dari penjualan sayuran dan jus anak anak TK Dharma Siwi akan dibelikan bibit tanaman kembali, tujuannya agar proses tersebut terus berjalan. (Johan Sopaheluwakan)