Sinergi SMAS GIDEON dan RPA INDONESIA. Rayakan Natal sambil Edukasi Anti – Perudungan dan Kekerasan
CISARUA, BOGOR –20 Desember 2025
Semangat kebersamaan dan kedamaian menyelimuti perayaan Natal 2025 SMAS Gideon Tanjung Priok yang digelar dengan penuh sukacita di Wisma Remaja PGI, Cisarua, Bogor.
Momentum istimewa ini menjadi semakin bermakna berkat kehadiran dan dukungan penuh dari Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Indonesia.
Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah SMAS Gideon, Ruth Mahulette, S.Pd., serta Ketua Yayasan, Sofyan Yeheszkiel H. Bolang dan semua guru.
Kehadiran keluarga besar RPA Indonesia memberikan warna tersendiri, sekaligus menegaskan komitmen mereka dalam mendukung kegiatan positif bagi generasi muda.
Ketulusan dan Kepedulian
Ida Sapulette, guru Bahasa Inggris SMAS Gideon yang juga merupakan pengurus DPP RPA Indonesia, mengungkapkan rasa harunya atas terselenggaranya acara ini.
Menurutnya, perayaan di luar kota ini merupakan momen perdana bagi SMAS Gideon yang berhasil terwujud berkat semangat gotong royong serta ketulusan para donatur.
”Saya sangat senang dan terharu. Acara ini sukses berkat bantuan banyak pihak yang memberi dengan ketulusan hati. Ini adalah bentuk syukur kami atas penyertaan Tuhan,” ujar Ida.
Yusuf Pradiga dan Marnih dari DPP RPA Indonesia menegaskan Komitmen Melawan Perundungan dan Kekerasan terhadap anak nyata dalam
Keterlibatan RPA Indonesia
Bukan sekadar seremoni. Perwakilan RPA Indonesia, Yusuf Pradiga dan Marnih, menegaskan komitmen RPA Indonesia untuk berperan aktif mengedukasi siswa terkait isu perundungan (bullying) dan kekerasan pada anak.
”Kami berharap sinergi ini semakin kuat. RPA Indonesia akan terus memberikan edukasi guna memastikan lingkungan sekolah menjadi ruang yang aman dan bebas dari perundungan dan kekerasan,” tegas mereka.
Senada dengan hal itu, Ketua Umum RPA Indonesia, Jeannie Latumahina, berharap SMAS Gideon terus berkembang menjadi institusi pendidikan yang mumpuni.
“Sinergi antara RPA Indonesia dan dunia pendidikan sangat krusial untuk mempersiapkan kader bangsa yang tangguh, berkarakter, dan terlindungi,” tutur Jeannie Latumahina



















