Produser Eksekutif Film “Nia: Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali”, Nicki RV: Sebagian dari Hasil Penjualan Tiket film Nia akan Didonasikan untuk Membangun Rumah Tahfizd Qur’an dan Pesantren serta Kegiatan Sosial lainnya.
Jakarta, Gramediapost.com
Menjelang penayangan nasional film “Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali” pada 4 Desember 2025, Produser Eksekutif Nicki RV menyampaikan pesan penuh harapan dan refleksi kepada publik Indonesia. Film ini, yang diangkat dari kisah nyata, siap menggugah perasaan jutaan penonton dengan isu keluarga, luka batin anak, dan pentingnya kehadiran orang tua dalam masa pertumbuhan.
Nicki RV menegaskan bahwa film ini dibuat bukan hanya sebagai karya seni, tetapi sebagai gerakan kepedulian untuk membuka mata masyarakat terhadap realitas yang sering terlupakan.
Film ini lahir dari kisah yang nyata, dari jeritan hati seorang anak. Kami ingin penonton merasakan, memahami, dan tersentuh—bahwa setiap anak berhak mendapatkan cinta, perhatian, dan kehadiran orang tuanya,” ujar Nicki RV.
Sebagai Produser Eksekutif, Nicki RV menyampaikan bahwa proses produksi film ini penuh tantangan emosional. Tim harus memastikan bahwa penyampaian cerita dilakukan dengan peka, menghormati kisah asli, namun tetap menyentuh hati penonton.
“Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali bukan sekadar judul. Ini adalah kalimat yang mengguncang hati kami sejak awal. Kami ingin seluruh Indonesia menyadari bahwa ada banyak Nia di luar sana—anak-anak yang merindukan keluarga yang utuh,” tambahnya.
Film ini menghadirkan kekuatan sinematis melalui alur yang intens dan akting mendalam dari para pemain. Nicki RV berharap karya ini dapat menjadi bahan diskusi nasional tentang kesehatan mental anak, peran keluarga, dan bagaimana masyarakat bisa lebih peduli
Selain itu, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memenuhi bioskop pada hari penayangan.
Saya berharap film ini tidak hanya ditonton, tetapi dirasakan. Mari kita jadikan 4 Desember 2025 sebagai momentum untuk menyatukan empati kita. Semoga film ini mampu menginspirasi perubahan kecil dalam keluarga, di lingkungan, bahkan di diri kita masing-masing,” katanya.
Dengan kehadiran film “Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali”, industri perfilman Indonesia kembali mempersembahkan karya bermakna yang memadukan nilai kemanusiaan dan kualitas sinema yang kuat.
Rumah Produksi Smaradhana Pro, 786 Production dan Just Ruben mempersembahkan film Nia “Haruskah Aku Mati, Agar Ayah Kembali ?”. Film ini terinspirasi dari kisah nyata sebuah perjuangan, tragedi pembunuhan dan rudapaksa yang dialami seorang gadis minang penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat pada September 2024.
Film Nia fokus pada kehidupan Nia Kurnia Sari diperankan oleh Syakira Humaira. Nia adalah seorang gadis sholehah serta rajin yang menjadi tulang punggung keluarga setelah perceraian kedua orang tuanya.
Selain Syakira, film Nia juga dibintangi oleh Qya Ditra, Helsi Herlinda, Neno Warisman, Zainal Chaniago, Eka Putri Maharani, Aisyah Zahira, Ida Leman, Machika Eva Luna, Adi Danoe, Diza Refengga dan Syakhi Riez. Dalam film ini juga menghadirkan cameo Menteri Kebudayaan Republik Indonesia dan Gubernur Sumatera Barat sebagai special guest.
Film ini disutradarai oleh Aditya Gumay dan Ronny Mepet dengan produser Ruben Onsu, Aditya Gumay dan Nicki RV. Rencananya sebagian dari hasil penjualan tiket film Nia akan didonasikan untuk membangun Rumah Tahfizd Qur’an dan Pesantren serta kegiatan sosial lainnya.
Proses syuting dari film Nia ini, dilakukan di beberapa wilayah Sumatera Barat dan Bogor, serta rencananya akan mulai tayang tanggal 4 Desember 2025 di bioskop seluruh Indonesia. Kisah hidup Nia akan jadi inspirasi bagi semua yang menyaksikannya. Film ini tentunya akan menjadi pengingat bagi kita untuk tetap saling menjaga, menjauhi bahaya narkoba serta menghargai dan melindungi perempuan dari segala bentuk kekerasan.



















