Presma Trisakti Pilih Gelar Peringatan Sumpah Pemuda secara Simbolis di Kampus untuk Menjaga Kondusivitas dan Integritas Gerakan
Jakarta, 02 November 2025
Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Trisakti Faiz Nabawi beserta jajaran lembaga kemahasiswaan secara resmi menggelar rangkaian kegiatan simbolis dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan dilaksanakan di area depan Kampus Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, dan berlangsung dengan tertib serta penuh khidmat. Tahun ini, Presma Trisakti memutuskan untuk tidak menyelenggarakan aksi turun ke jalan, sebuah perubahan strategis dari tradisi beberapa tahun sebelumnya.
Keputusan tersebut diambil setelah melakukan pertimbangan matang terkait situasi keamanan dan dinamika sosial politik yang berkembang. Dalam keterangan resminya, Presma Trisakti menjelaskan bahwa langkah ini ditempuh untuk mencegah potensi kerawanan, termasuk kemungkinan adanya pihak eksternal yang dapat menyusup dan mencederai nama baik gerakan mahasiswa dengan mengatasnamakan Presma.
“Peringatan Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum refleksi nasional bagi seluruh mahasiswa Indonesia. Tahun ini kami memilih bentuk peringatan yang lebih terukur dan aman, demi menghindari risiko penyalahgunaan gerakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujar perwakilan Presma dalam pernyataan resminya.
Kegiatan simbolis tersebut meliputi upacara singkat, pembacaan teks asli Sumpah Pemuda tahun 1928, penyampaian orasi kebangsaan oleh perwakilan mahasiswa, serta pemasangan atribut bertema persatuan, nasionalisme, dan peran strategis pemuda dalam mengawal pembangunan bangsa. Acara berlangsung dengan pengawasan internal yang ketat untuk memastikan seluruh rangkaian berjalan sesuai rencana.
Presma Trisakti menegaskan bahwa pilihan untuk tidak turun aksi bukan berarti berkurangnya komitmen mereka terhadap isu-isu nasional. Sebaliknya, langkah ini dianggap sebagai bentuk kedewasaan gerakan mahasiswa dalam menentukan metode perjuangan yang tetap kritis namun menjaga stabilitas publik. Mereka menekankan bahwa integritas gerakan mahasiswa harus dijaga agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang ingin memprovokasi atau menciptakan stigma negatif terhadap mahasiswa.
“Semangat Sumpah Pemuda mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan dan fokus pada tujuan bersama. Oleh karena itu, kami memastikan bahwa peringatan tahun ini berlangsung secara kondusif tanpa mengurangi makna dan pesan moral yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat,” lanjut keterangan tersebut.
Melalui kegiatan simbolis ini, Presma Trisakti berharap dapat menginspirasi mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terus berperan aktif dalam mengawal isu-isu kebangsaan dengan pendekatan yang bertanggung jawab, berintegritas, dan adaptif terhadap kondisi yang berkembang. Mereka juga menegaskan bahwa ruang kritik dan gagasan tetap menjadi bagian penting dari perjuangan mahasiswa, namun harus disampaikan dengan cara yang menjunjung prinsip persatuan dan keselamatan bersama.



















