Hj. Dian Cahyani Rahmat Trianto, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Laut: IWAPI itu Perempuan Penggerak Ekonomi, Mitra Strategis Pemerintah dalam Pembangunan Nasional dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
Jakarta, Gramediapost.com
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV Tahun 2025 di Hotel Shangri-La Jakarta, yang bertepatan dengan perayaan 50 tahun IWAPI. Mengusung tema “50 Tahun IWAPI Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan: Inovatif, Inklusif, dan Kolaboratif Menuju Indonesia Emas,” kegiatan ini menjadi momentum penting bagi IWAPI dalam memperkuat kontribusi perempuan pengusaha terhadap perekonomian nasional.
Di sela-sela akhir acara Rakernas IWAPI 2025, kepada beberapa awak media, Hj. Dian Cahyani Rahmat Trianto, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, menyampaikan,”Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) adalah organisasi yang menaungi perempuan pengusaha di seluruh Indonesia, berdiri sejak 10 Februari 1975. Jadi, IWAPI telah berdiri 50 tahun yang lalu. Tujuan IWAPI adalah memberdayakan perempuan dalam dunia usaha melalui peningkatan kemampuan, advokasi, pelatihan, dan pembangunan jaringan usaha. Saat ini, IWAPI telah hadir di 36 provinsi dengan lebih dari 40.000 anggota dan fokus pada pengembangan UMKM dan perdagangan.
IWAPI merupakan wadah perempuan pengusaha yang dengan semangat Inovatif, Inklusif, dan Kolaboratif tetap konsisten & terus eksis dan berfokus dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan serta menjadi bagian penggerak roda perekonomian Indonesia. IWAPI merupakan organisasi perempuan pengusaha terbesar di indonesia dan di Asia Tenggara. Anggota IWAPI 98% nya adalah UMKM dan 2% berskala usaha besar.’
Kata Hj. Dian Cahyani Rahmat Trianto, yang merupakan istri dari Bupati Kabupaten Tanah Laut, Rahmat Trianto, lebih lanjut,”IWAPI itu adalah satu organisasi yang sangat matang, yang mewadahi semua wanita-wanita pengusaha dari seluruh Indonesia. IWAPI mengakomodasi semua kepentingan-kepentingan, juga urusan-urusan dari para wanita pengusaha, untuk memperkuat langkah perempuan pengusaha Indonesia menggerakkan perekonomian rakyat di masing-masing daerah.
IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) telah banyak berperan penting dalam pembangunan nasional, terutama dalam pemberdayaan ekonomi perempuan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hj. Dian Cahyani Rahmat Trianto menegaskan, Para pengusaha anggota IWAPI adalah penggerak utama ekonomi rakyat, pilar penting dalam pembangunan ekonomi bangsa.
Hj. Dian Cahyani Rahmat Trianto sangat mengapresiasi IWAPI. “Dengan adanya IWAPI ini mewadahi seluruh aspirasi dari para pengusaha wanita di Kabupaten kami untuk terus berdaya dan mandiri sehingga mereka pun bisa menyalurkan semuanya melalui organisasi ini.
Dan terbantu sekali, mulai dari legalisasi perusahaan, misalnya pengurusan untuk masalah-masalah legal, masalah-masalah perizinan, itu sangat membantu, sangat menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah daerah. Jadi, IWAPI sangat berperan dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan. IWAPI berfokus pada peningkatan kapasitas dan kualitas perempuan pengusaha melalui pelatihan, pendampingan, dan akses ke sumber daya.’
Menutup wawancara singkatnya, Dian Cahyani menyampaikan harapannya kepada IWAPI di bawah kepemimpinan Ibu Mita Yudi, Jadi insya Allah ke depannya IWAPI semakin jaya, semakin berdaya guna untuk semua pengusaha wanita seluruh Indonesia.
Dengan semakin banyaknya jaringan-jaringan IWAPI, IWAPI makin berjaya,
makin berdampak sangat luas untuk kepentingan para pengusaha wanita di seluruh Indonesia. Khususnya dalam Pengembangan UMKM. IWAPI terus mendukung pengembangan UMKM yang dimiliki perempuan dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses ke pasar.
IWAPI terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program sosial, seperti pembagian makanan bergizi dan donor darah.
IWAPI terus menjalin kerja sama dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk meningkatkan efektivitas pembangunan nasional.
Yang terpenting, IWAPI terus berupaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekonomi dengan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas mereka.
****
