Kerja Sama RPA Indonesia dengan Radio Andika, Kemenlu RI, KBRI Singapura Berhasil Pulangkan PMI Kediri dari Singapura
Jakarta, 19 September 2025 —
Perjuangan panjang Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Indonesia dan Radio Andika Kediri serta Kemenlu RI dan KBRI Singapura, membuahkan hasil. Riza Andriani, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kediri, Jawa Timur, akhirnya berhasil dipulangkan dengan selamat dari Singapura pada Kamis, 18 September 2025.
Riza menjadi korban penipuan agen tenaga kerja ilegal yang menyebabkannya terlantar di negeri orang.
Kisah pilu Riza Andriani mencuri perhatian publik setelah curhatnya di Radio Andika Kediri pada Juli 2025 menjadi viral.
Dalam curhatnya, Riza menceritakan kondisinya yang memprihatinkan sebagai asisten rumah tangga di Singapura dan meminta bantuan untuk bisa kembali ke Tanah Air hal ini disampaikan oleh Station Manager Andika, Adnan Raharja.
Respons dari masyarakat begitu besar, salah satunya datang dari Ketua Umum RPA Indonesia, Jeannie Latumahina, yang tergerak untuk membantu. Ia segera menghubungi Radio Andika untuk menjalin kerja sama dalam upaya pemulangan Riza.
Upaya pemulangan Riza merupakan hasil sinergi berbagai pihak. RPA Indonesia dan Radio Andika Kediri bekerja sama erat dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura untuk memperjuangkan hak dan keselamatan Riza.
”Kami mengucap syukur kepada Tuhan, Riza bisa pulang dengan selamat. Ini adalah bukti kerja keras dan dedikasi RPA Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat,” ujar Jeannie Latumahina. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Radio Andika, Kemenlu RI, KBRI Singapura, serta pengurus RPA Indonesia , secara khusus RPA Indonesia Kediri, termasuk Roy Kurnia Irawan dan Nurni Cs
Jeannie juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat bekerja di luar negeri, terutama dalam memilih agen tenaga kerja. “Bekerjalah melalui agensi yang legal, pastikan punya paspor dan visa kerja yang resmi,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh LBH RPA Indonesia, M. Wirabadsha Maruapey, SH, Reka Wati SH dan DPP RPA Indonesia, Yusuf Pradiga, yang menegaskan pentingnya edukasi agar tidak ada lagi kasus serupa menimpa PMI lainnya.
Roy Kurnia Irawan dan Nurni dari RPA Indonesia Kediri pun berharap tidak ada “Riza-Riza” lain yang menjadi korban.
Setibanya di Tanah Air, Riza Andriani menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada RPA Indonesia, Radio Andika, Kemenlu RI, dan KBRI Singapura atas bantuan yang diberikan. Kini, ia diharapkan bisa segera pulih dan menata kembali kehidupannya.
