Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Gereja HKBP Jabodetabek Bersama Gerakan Rakyat Menyampaikan Enam Bentuk Kejahatan Agraria Dan Pelanggaran Konstitusi Yang Dilakukan PT TPL

×

Gereja HKBP Jabodetabek Bersama Gerakan Rakyat Menyampaikan Enam Bentuk Kejahatan Agraria Dan Pelanggaran Konstitusi Yang Dilakukan PT TPL

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Gereja HKBP Jabodetabek Bersama Gerakan Rakyat Menyampaikan Enam Bentuk Kejahatan Agraria Dan Pelanggaran Konstitusi Yang Dilakukan PT TPL

Example 300x600

 

Jakarta, Gramediapost.com

 

Pendeta Ompui Ephorus (pemimpin tertinggi) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) bersama jemaat dari empat distrik, yakni Jakarta, Bekasi, Deboskab (Depok, Bogor, Sukabumi, Kalimantan Barat), dan Banten menggelar doa bersama merawat bumi bertajuk “Selamatkan Danau Toba dan Tano Batak” di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2025).

Ratusan warga, Aktivis Lingkungan, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Pemuda Batak Bersatu, serta komunitas peduli Danau Toba berkumpul dalam sebuah aksi damai bertajuk “Doa dan Aksi Nyata: Tutup Tapanuli” sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup Danau Toba dan penolakan terhadap berbagai aktivitas industri yang merusak ekosistem di kawasan tersebut.

Mereka melakukan long march dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Salemba menuju area Tugu Proklamasi sekira pukul 06.00 WIB.

Mereka memakai atribut yang beragam, ada yang menggunakan pakaian merah putih lengkap dengan syal tenun khas Sumatra Barat.

Ada pula yang membawa pita serta bendera merah putih kecil, hingga sejumlah kelompok yang datang dengan menggunakan cetok (tundung kepala berbahan bambu anyam).

Beberapa orang juga membawa properti lingkungan, mulai dari kendi berisi air, pot berisi tanah, hingga tanaman hijau untuk ditanam secara simbolis.

Doa Bersama Merawat Lingkungan Hidup” yang dipimpin oleh Pimpinan HKBP diawali dengan Long March sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup khususnya di Tapanuli Raya.

Pada dasarnya acara doa bersama merawat lingkungan hidup ini mengajak masyarakat dan komunitas untuk mencegah pihak tidak bertanggung jawab yang ingin merusak dan mencemari lingkungan. HKBP dan panitia juga mendukung program Presiden Prabowo Subianto, terutama pada sektor ekonomi hijau (green economy).

Kegiatan dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin oleh tiga pendeta yang memberikan pesan tentang merawat lingkungan hidup yang mengacu pada ayat Alkitab Kejadian 2:15. Bumi yang ditempati oleh manusia perlu dijaga dan dipelihara seperti Taman Eden.

Ketua Panitia Pelaksana, Pdt Dr Oloan Nainggolan, mengatakan kegiatan dengan tema “Doa Bersama Merawat Lingkungan Hidup”. Mari kita dukung gerakan merawat lingkungan hidup di sekitar Danau Toba dan Tapanuli Raya, imbuhnya.

Pada dasarnya acara doa bersama merawat lingkungan hidup ini mengajak masyarakat dan komunitas untuk mencegah pihak tidak bertanggung jawab yang ingin merusak dan mencemari lingkungan. HKBP dan panitia juga mendukung program Presiden Prabowo Subianto, terutama pada sektor ekonomi hijau (green economy).

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik dalam menjaga kelestarian ciptaan Tuhan, dan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama ciptaan Tuhan, serta krisis lingkungan hidup yang terjadi di kawasan Danau Toba dan Tapanuli Raya, serta kehadiran PT. TPL menciptakan multi dimensi krisis di Tano Batak, jelasnya.

Kegiatan ini diawali dengan doa bersama lintas agama sebagai simbol persatuan dan harapan untuk keselamatan alam Danau Toba, yang merupakan warisan leluhur sekaligus sumber kehidupan masyarakat di sekitarnya. Doa dipanjatkan agar keindahan dan kesucian Danau Toba tetap terjaga untuk generasi mendatang.

Setelah doa, masyarakat melanjutkan dengan aksi simbolik berupa bentangan spanduk bertuliskan “Tutup Tapanuli, Selamatkan Danau Toba” dan penandatanganan petisi oleh peserta aksi. Aksi ini menyuarakan penolakan terhadap aktivitas industri yang dinilai mencemari dan mengancam kelestarian alam dan budaya kawasan Danau Toba, khususnya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di wilayah Tapanuli.

Mereka tampak mengenakan pakaian bertuliskan “Tutup TPL” dan beragam atribut dengan narasi desakan penutupan operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena dinilai merusak lingkungan, mencemari Danau Toba, dan melanggar hak-hak masyarakat adat.

Acara doa bersama ini juga dimeriahkan dengan orasi dan deklarasi tentang yang disampaikan oleh Ketua Panitia Sintua di hadapan ribuan jemaat dan masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut. Masyarakat diajak untuk mendesak TPL agar ditutup segera supaya alam bisa tetap terjaga dan dilestarikan, pungkasnya.

Pendeta Adven Leonard Nababan selaku koordinator acara ini, menyampaikan bahwa ada sekira 3.000 orang peserta yang hadir dalam doa bersama.

Dalam aksi ini, massa menyuarakan soal rasa cintanya terhadap Indonesia, tetapi tidak dengan pemerintahannya yang dianggap tak pro rakyat.

Dalam deklarasi yang dibacakan, Gereja bersama gerakan rakyat menyampaikan enam bentuk kejahatan agraria dan pelanggaran konstitusi yang dilakukan PT TPL, yakni:

1. Perampasan tanah adat milik 23 komunitas masyarakat adat di 12 kabupaten dengan total 33.422,37 hektare, yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat adat, petani, perempuan, serta komunitas lokal lainnya.

2. Tindakan kekerasan yang semakin brutal terhadap masyarakat adat yang mempertahankan hak atas tanah mereka.

3. Perusakan wilayah adat untuk kepentingan hutan tanaman industri eukaliptus, yang berakibat pada musnahnya hutan, lahan pertanian, serta memicu bencana ekologis.

4. Dugaan praktik perbudakan modern terhadap pekerja, dengan pelanggaran serius terhadap hak-hak buruh.

5. Upaya mengadu domba masyarakat adat dengan pekerja PT TPL, sehingga menciptakan konflik horizontal.

6. Operasi PT TPL dinilai cacat hukum karena difasilitasi pemerintah melalui maladministrasi, manipulasi proses, dan penyalahgunaan kewenangan.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *