Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Brand Parfum Ajmal Hadir di Jakarta X Beauty 2025, Bawa Tren Wood Fragrance

4957
×

Brand Parfum Ajmal Hadir di Jakarta X Beauty 2025, Bawa Tren Wood Fragrance

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Brand Parfum Ajmal Hadir di Jakarta X Beauty 2025, Bawa Tren Wood Fragrance

 

Example 300x600

Jakarta, Gramediapost.com

 

Brand parfum premium asal Timur Tengah, Ajmal Perfumes, resmi hadir di ajang kecantikan terbesar tahun ini, Jakarta X Beauty 2025, yang digelar di Jakarta Convention Center. Hadir di booth Hall B 15–16, Ajmal memperkenalkan ragam koleksi wewangian ikonik yang membawa nuansa elegan khas Timur Tengah, dengan sentuhan modern yang disesuaikan untuk pasar Indonesia.

Dalam wawancara eksklusif di Jakarta, Minggu (6/7), Export Manager Ajmal, Syed Zubair, menyebut pasar parfum Indonesia kini semakin tertarik dengan wood fragrance.

“Tren yang kami lihat sekarang, konsumen Indonesia semakin menyukai aroma seperti underwood, sandalwood, dan rosewood. Biasanya dipadukan dengan cedar, patchouli, dan sandalwood. Kombinasi ini menciptakan karakter aroma yang unik dan berbeda dari parfum kebanyakan,” ungkap Zubair.

Ia menambahkan bahwa komposisi tersebut menjadi ciri khas Ajmal, karena mampu menyatukan nilai-nilai budaya Timur dengan sentuhan aroma Barat, menciptakan pengalaman parfum yang menyeluruh.

Salah satu parfum yang paling banyak dicari adalah Umberwood. Wewangian ini menjadi produk terlaris Ajmal di Indonesia, berkat aromanya yang kuat, eksklusif, dan tahan lama.

“Konsumen menyukai Umberwood karena tidak mudah ditemukan di pasaran. Parfum ini terasa personal, mencerminkan kepribadian pemakainya. Kami sering mendapat cerita dari pelanggan yang ditanya orang lain tentang parfum yang mereka pakai, itu pertanda bahwa aroma kami berhasil meninggalkan kesan,” ujar Zubair.

Ajmal membagi produknya ke dalam beberapa segmen pasar. Untuk kelas premium, Ajmal menawarkan parfum dengan aroma unisex, perpaduan karakter pria dan wanita dalam satu wewangian. Di segmen menengah, komposisi aroma dibuat lebih spesifik maskulin untuk pria, dan feminin untuk wanita.

“Sementara untuk pasar secara luas, kami fokus pada aroma yang umum disukai dan harganya lebih terjangkau. Tujuannya agar lebih banyak orang bisa memakai parfum dan merasa percaya diri setiap hari,” jelas Zubair.

Meskipun wood fragrance sering diasosiasikan dengan parfum pria, Zubair menegaskan bahwa parfum tidak memiliki gender. Ia menjelaskan, di budaya Timur, parfum digunakan untuk memberikan keharuman, sementara di Barat, awalnya lebih banyak dipakai untuk menutupi bau badan.

“Kami kembangkan formula dengan menambahkan sentuhan buah dan bunga pada parfum woody agar juga disukai wanita. Ini tentang menciptakan keseimbangan, bukan membatasi,” tambahnya.

Menurut Zubair, filosofi Ajmal dalam menciptakan parfum bukan untuk menentukan kepribadian pemakainya, tetapi justru menggambarkan karakter dari aroma itu sendiri. Dengan begitu, konsumen bisa merasa cocok secara personal.

“Kami ingin pembeli merasa terhubung dengan aroma yang mereka pilih. Setiap parfum punya identitas, dan ketika seseorang merasa cocok, maka aroma itu akan menjadi bagian dari dirinya,” katanya.

Menariknya, Ajmal juga akan meluncurkan varian baru Raindrops dalam kemasan 100ml khusus untuk wanita pada bulan Agustus mendatang. Varian ini akan ditawarkan dengan harga lebih terjangkau, namun tetap mempertahankan kualitas dan elegansi Ajmal.

Sebagai produsen yang berbasis di UEA negara dengan iklim panas, Ajmal lebih banyak mengembangkan EDP (Eau de Parfum) dibanding EDT (Eau de Toilette).

“Konsumen kami lebih menyukai parfum yang aromanya langsung terasa dan bertahan lama. Formula EDP memberikan dampak yang kuat sejak awal, dan ini sesuai dengan selera pasar Timur Tengah, termasuk Indonesia,” ujar Zubair.

Soal ketahanan parfum, Zubair menyebut aroma itu sifatnya subjektif. Idealnya bisa bertahan lebih dari 12 jam, tapi di kulit kadang hanya 6–8 jam, tergantung kondisi lingkungan dan cara pemakaian

“Kadang kita tidak lagi mencium aroma parfum kita sendiri karena sudah terbiasa. Tapi orang lain masih bisa merasakannya. Jadi, pendapat orang sekitar juga penting untuk menilai daya tahan aroma,” jelasnya.

Dengan cuaca lembap di Indonesia, Zubair menyebut parfum berkarakter kuat seperti wood lebih cocok dipakai. Sebaliknya, aroma segar cenderung cepat menguap di iklim tropis.

Brand Ajmal merancang sendiri seluruh desain, mulai dari kemasan, botol, hingga formulasi parfum. Proses produksi dilakukan oleh pihak ketiga, namun tetap diawasi ketat guna menjaga standar kualitas.

Hingga saat ini, Ajmal memiliki lebih dari 350 toko ritel milik sendiri di kawasan GCC dan Asia Tenggara, termasuk di Thailand. Di negara lain seperti Indonesia, Ajmal bekerja sama dengan distributor lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Umberwood kami posisikan sebagai produk premium. Harganya memang lebih tinggi, tapi konsumen di Indonesia menghargai kualitas dan keunikan aroma tersebut,” ungkap Zubair.

Sebagai informasi, Ajmal akan memperkenalkan rangkaian parfum terbaru yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia, antara lain: Panerai Oud, Raindrops Fleur Intense (100ml), Love Addict, Magnolia Dreams.

Setiap varian membawa karakter berbeda, namun tetap mengusung nilai craftsmanship dan keanggunan khas Ajmal.

Ajmal Perfumes juga aktif berbagi info seputar koleksi dan peluncuran baru lewat Instagram @ajmalperfumesindonesia.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *