
Mayor Jenderal FDTL Coliati: Timor Leste Butuh Peralatan dan Seragam Militer
Jakarta, Gramediapost.com
Timor Leste tertarik membeli peralatan militer terutama seragam atau uniform dari negara lain termasuk Indonesia.
“Baik terima kasih banyak memang Kita diundang untuk menghadiri Indo Defence 2025 di Jakarta dan kita datang untuk menghadiri undangan dari Kementerian, kita datang untuk meninjau di tempat expo kemungkinan ada peralatan-peralatan militer yang Timor Leste butuh karena kita proses membangun negara. Masalah militer merupakan salah satu sektor yang perlu dikembangkan sehingga dengan expo ini kita datang dan kemungkinan dalam expo ini kita bisa mendapat military equipment yang bisa kita proses dan kalau dari pihak politik sudah oke bisa kita lanjut untuk pengadaannya di Indonesia,” kata Wakil Panglima Pasukan Pertahanan Timor Leste, Mayor Jenderal FDTL Calisto Santos Coliati di ajang pameran internasional Info Defence 2025 Expo & Forum, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Menurut Jenderal bintang dua ini, saat ini militer Timor Leste sangat membutuhkan uniform, dan uniform itu adalah yang paling dasar yang mereka butuhkan.
“Selain itu ada infrastruktur kendaraan-kendaraan yang kita butuhkan yang menjadi kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar bagi militer. Ya kami berharap kebutuhan militer itu bisa kita dapatkan dari sini Karena bila kita dapat sesuatu dari sini itu bisa mempererat hubungan bilateral Timor Leste dengan Indonesia dan kita bisa mempererat kita punya hubungan,” tuturnya.
Coliati menilai pameran Indonesia Defence terus berkembang tahun demi tahun dan semakin baik sesuai dengan perkembangan dunia.
“Perkembangan teknologi Indonesia boleh dikatakan sesudah sangat maju karena kita sudah diundang beberapa negara di Asia dan sudah sampai di negara latin Amerika dan kalau dibandingkan boleh kita katakan Indonesia jadi kebanggaan untuk Asia,” katanya.
Kedepannya Coliati berharap kerjasama militer antar kedua negara semakin meningkat dan baik.
“Untuk warga negara kedua negara kita ini semuanya bersaudara tidak ada beda yang membedakan hanya sistem pemerintahannya beda perbatasan negara negara hukum batas hukum tapi antara manusia keluarga dan keluarga itu tidak ada batas di sana datang keluarga di sini datang juga keluarga dan Timor Leste dengan Indonesia jadi contoh untuk seluruh dunia,” pungkas Coliati.



















