Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

SAFARI RAMADHAN 1446H DAN TABLIGH AKBAR, GELARAN KOLABORASI YAYASAN WARGA KAOEM BETAWI BERSAMA WALIKOTA JAKARTA SELATAN

5244
×

SAFARI RAMADHAN 1446H DAN TABLIGH AKBAR, GELARAN KOLABORASI YAYASAN WARGA KAOEM BETAWI BERSAMA WALIKOTA JAKARTA SELATAN

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Example 300x600

 

SAFARI RAMADHAN 1446H DAN TABLIGH AKBAR, GELARAN KOLABORASI YAYASAN WARGA KAOEM BETAWI BERSAMA WALIKOTA JAKARTA SELATAN

 

Jakarta, Gramediapost.com

 

Yayasan Warga Kaoem Betawi berkolaborasi dengan Walikota Jakarta Selatan menggelar Safari Ramadhan 1446 H /2025 M dan Tabligh Akbar pada Senin 10 Maret, 2025, bertempat di Mesjid Al Fajrul Islam, Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dihadiri oleh sejumlah Alim ulama , tokoh agama Islam, Kyai Abdurrahman Soheh, Walikota Jakarta Selatan yang diwakili oleh Ali Murtadho beserta jajarannya, Camat Kebayoran Baru; Achmad Basyaruddin, Lurah Keramat Pela; Achmad Syarief, Ketua Umum Yayasan Warga Kaoem Betawi; KH. Ahmad Jaelani Lc, Sekjen Yayasan Warga Kaoem Betawi; H. Zamaksari, SH.MH, Para Pengurus Yayasan Warga Kaoem Betawi, Forum Pemuda Betawi, Jahwara Betawi Pitung, Laskar Adat Betawi, Brigadir Jahwara Betawi, Peci Putih (CIPUT), AMPUH, IKJ, MGUB, Jamaah Mesjid Fajrul Islam, acara berlangsung tertib dalam silaturahmi bersahaja .

 

Ketua Panitia Pelaksana, DR.H.Abdul Azis Khafia, S.Si,M.Si, menjelaskan bahwa, agenda rutin ini bertujuan mendapatkan keberkahan dan keridhoan dari Allah SWT, sekaligus melanjutkan tradisi Ulama yang telah mendirikan yayasan Warga Kaoem Betawi yaitu, Almarhum K.H. Zainudin MZ atau dikenal sebagai Dai berjuta umat, ” dimalam penuh berkah bulan suci Ramadan dimalam ke-11 ini, setelah Jamaah berbuka puasa, berjamaah shalat magrib, shalat isya, dilanjutkan shalat tarawih dan shalat witir, acara dilanjutkan dengan agenda dari Yayasan Warga Kaoem Betawi berupa Safari Ramadhan dan Tabligh Akbar” kata Azis Khafia saat membuka acara dihadapan para Jamaah mesjid Fajrul Islam, “untuk kesekian kali, marilah kita bacakan Surah Alfatihah kepada Almarhum K.H Zainudin MZ, KH. Saifuddin Amsir dan para ulama yang mendirikan Yayasan Kaoem Betawi, mudah mudahan mendapatkan keberkahan dan keridhoan dari Allah SWT, Azis Khafia menambahkan.

Wakil Walikota Jakarta Selatan, Dr. MAg
Ali Murtadho, mengatakan bahwa acara ini bertujuan sebagai pembekalan dan pencerahan, selanjutnya disampaikan harapan dan pesan dari Walikota Jakarta Selatan, agar para tokoh masyarakat tidak bosan menyiapkan warganya untuk tetap dengan kondisi yang aman, Ali Murtadho mengucapkan rasa syukur bahwa sampai hari ini kita masih bisa melaksanakan puasa Ramadhan dengan kondisi sehat wal Afiat,”Alhamdulillah kita sudah melakukan kegiatan rutin bersama dengan lingkungan, melaksanakan tarawih ke lingkungan berbagai kecamatan di wilayah Jakarta Selatan, tentu ini adalah bagian dari ikhtiar Pemrov Jakarta Selatan untuk bersama sama warga masyarakat saling niatkan sebagai bagian dari kebersamaan, menciptakan rasa persaudaraan dan persatuan diantara kita, di kelurahan Kramat Pela khususnya dan kecamatan Kebayoran Baru secara umum”.

Ketua Umum Yayasan Warga Kaoem Betawi, KH.Ahmad Zaelani Lc, menyampaikan Bahwa Kehadiran Para Kyai, para santri ,dan DKM Mesjid Fajrul Islam yang telah menyiapkan tempat dan masyarakat Kramat Pela yang telah sibuk menyiapkan buka puasa bersama, bahwa pentingnya silaturahmi yang harus dibina diantara kaum Betawi, Almarhum KH. Zainuddin MZ mendirikan Mesjid Fazrul Islam dan Yayasan Warga Kaoem Betawi bersama beberapa ulama besar dengan harapan masyarakat Betawi menjadi tuan di tanahnya sendiri, Betawi identik dengan ulama, Betawi tidak bisa lepas dari ulama , maka apapun yang ditinggalkan para ulama baik itu organisasi atau yayasannya, harus kita jaga, Kyai-Kyai meninggalkan jejak kebaikan yang harus diingat oleh kita semua maka insyaallah akan diadakan pengajian rutin disetiap kecamatan, mudah mudahan ini terlaksana dengan baik , insyaallah kaum Betawi tidak akan hangus tidak akan hancur di Jakarta ini , dekat dengan ulama dan saling silaturahmi diantara kita maka kita akan menjadi kaum yang kuat, bersaudara bukan hanya bisa ditolong didunia tetapi tatkala kita mati yang mendoakan kita yang menyempurnakan amalan kita adalah saudara saudara kita .

Kiyai Abdurrahman Soheh dalam Tabligh Akbar mengupas sejarah Nabi Musa AS dengan tongkatnya, benda yang penuh dengan keajaiban dari Allah SWT, dengan tongkat itu, Nabi Musa bisa membelah laut, mengubahnya menjadi ular, dan mengalahkan para penyihir Firaun, korelasi bahwa masyarakat Betawi adalah tiang ibukota Jakarta, tanpa tiang maka ibukota tidak akan bisa tumbuh. Pada tongkat Nabi Musa AS dijelaskan terdapat tulisan pesan sebanyak 4 paragraf,tertulis 4 orang yang celaka, yaitu seorang ulama yang tidak mengamalkan ilmunya, maka dia dan Iblis adalah sama. Seorang pemimpin yang tidak berlaku adil di antara orang-orang, maka dia dan Fir’aun adalah sama. Seorang pedagang yang tidak membelanjakan hartanya sesuai dengan yang Allah wajibkan dan tidak mengumpulkannya dari cara yang halal, maka dia dan Qarun adalah sama. Dan seorang fakir yang tidak bersabar dengan kefakirannya, maka dia dan anjing adalah sama,pelajaran yang bisa kita ambil salah satunya terkait bagaimana seharusnya kita hidup. Kisah ini mengajari kita bahwa ada konsekuensi besar bagi mereka yang tidak menjalankan secara benar.

Warga Kaoem Betawi adalah masyarakat yang sederhana dan indah , sederhana dalam berbusana dan penuh dengan kesantunan serta bersahaja, indah dengan budaya asimilasi dari berbagai etnis, Betawi kaya raya; tradisi kesenian kerajinan , tekstil,kuliner Sayur asem, uduk dan ikan gabus , Betawi identik dengan ulama dan mesjid sebagai pusat
ibadah dan pusat kegiatan keagamaan, pentingnya Mesjid sebagai identitas keagamaan dalam menjaga warisan tradisi para ulama dalam upaya membentuk dan memperkuat nilai-nilai spiritual di masyarakat dari gempuran arus modernisasi dan geopolitik , Bulan Ramadhan saatnya bersafari Ramadhan dan Tabligh Akbar, Warga Kampoeng Betawi bersahaja dalam kesibukan mempersiapkan menu berbuka puasa, Shalat Berjamaah Magrib dan Isya yang dilanjutkan dengan shalat Tarawih, berlangsung hingga satu bulan Ramadhan dan sampai nantinya Hari Raya Idul Fitri, tentunya suara riang anak anak mengunjungi rumah rumah dengan “amplop lebaran ” bukanlah mendidik anak anak untuk “mata duitan” tetapi ini adalah bagian tradisi rasa cinta dari para orangtua agar anak-anak bahkan para remaja bersemangat menjalankan ibadah puasa.

(Dyan Sevika)
Ketua Umum
DPP Jaringan Media Nasional

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *