PT. Kreatifa Teknologi Nusantara Gelar Peresmian dan Launching Produk “WeDeals” di Gedung Puri Begawan, Kota Bogor
Bogor, Gramediapost.com
PT. Kreatifa Teknologi Nusantara menggelar acara peresmian dan Launching produk “WeDeals” di Gedung Puri Begawan, Kota Bogor. Acara ini diikuti sekitar 500 peserta, mitra dan kolega WeDeals dari seluruh Indonesia.(1/11/23).
Wamendag Jerry Sambuaga bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah dan Bupati Bogor 2015-2018 Nurhayanti menghadiri peluncuran platform perdagangan digital pemesanan hotel karya anak bangsa yang akan dikembangkan untuk pembelian tiket pesawat, kereta api, token listrik, produk UMKM hingga pulsa bernama WeDeals.
Ratusan perwakilan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia tumpah ruah dalam acara peluncuran platform perdagangan digital tersebut. Mereka memakai berbagai pakaian khas daerah di Nusantara.
Dalam kesempatan konferensi pers dengan para awak media, CEO PT Kreatifa Teknologi Nusantara, Duwi Sudarto Putra menyatakan,” Platform perdagangan digital WeDeals merupakan karya anak bangsa dan menggunakan database server di Indonesia untuk mengembangkan layanan digital kepada masyarakat.
Sejak satu bulan mulai disosialisasikan kepada masyarakat, layanan digital pemesanan hotel ini telah memiliki 5.000 pendaftar.
Platform perdagangan digital yang masih terus dikembangkan ini masih hanya dapat diakses melalui website bertampilan penyesuaian mobile hingga nanti versi aplikasi lengkap dengan fitur-fitur pemesanan tiket pesawat, hotel, UMKM dan token listrik disertakan.
Sementara, keunggulan platform tersebut ialah menggandeng komunitas kripto bagi masyarakat internasional. Mereka yang memesan tiket ke Indonesia tidak perlu susah karena berbagai layanan disediakan.
“Setelah peluncuran ini, semua fitur dan layanan akan dilengkapi, bagaimana keunggulannya, karya anak bangsa in semua asli dibuat dari Indonesia, karena itu hari ini kami menggunakan pakaian Nusantara,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dalam kata keterangan persnya dalam acara peresmian dan peluncuran “Wedeals” menyatakan menyambut start up platform perdagangan digital karya dalam negeri bersinergi dengan komunitas kripto bukan sebagai mata uang melainkan sebagai komoditas.
Jerry menegaskan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong platform perdagangan digital karya anak bangsa tumbuh untuk mempermudah masyarakat melakukan transaksi perjalanan maupun kebutuhan rumah.
“Kita perlu mendorong, ketika ada anak bangsa yang punya kreasi dan inovasi untuk membuat produk dan memberikan dampak positif pada masyarakat dan dampak positif bagi republik kenapa tidak,” ungkap Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.
Jerry menyampaikan pertumbuhan platform digital transaksi perdagangan perlu didorong agar bagaimana dari itu bisa bersinergi dengan konsumen, dengan pelaku usaha lain, dengan asosiasi, karena yang terpenting adalah sinergitas semua stakeholder.
“Saya pikir kegiatan ini positif, karena apa, karena banyak memberdayakan UMKM, produk Indonesia dan tentunya kita bangga dengan produk-produk Indonesia,” ujarnya.
Jerry mendukung platform digital di Indonesia bersinergi dengan komunitas-komunitas, salah satunya komunitas kripto sebagai wadah komoditas bukan sebagai mata uang.
“Saya pikir kita untuk semua ya, karena ini kan yang kita tekankan adalah bagaimana digitalisasi dapat berdampak positif pada platform. Tidak hanya WeDeals tetapi platform-platform serupa,” katanya.
Wamendag Jerry menegaskan pemerintah akan mendukung platform perdagangan atau pembayaran serupa dari karya anak bangsa yang ingin mengembangkan potensi pasarnya.
“Platform perdagangan digital ini keunggulannya bersinergi dengan komunitas kripto. Kita tahu kripto juga berkembang di Indonesia, tetapi saya tegaskan tidak bisa sebagai alat bayar,” tegasnya
Keunggulan platform tersebut ialah menggandeng komunitas kripto bagi masyarakat internasional. Mereka yang memesan tiket ke Indonesia tidak perlu susah karena berbagai layanan disediakan.
Menurut Jerry kripto saat ini sedang berkembang di kalangan komunitas-komunitas sehingga dapat dipandang sebagai komoditas.
“Sudah beberapa kali diberitakan oleh media ya, bahwa kripto itu sesuatu yang potensial, komunitas by the way, kripto itu bukan alat bayar. Jadi kita perlu tegaskan di sini, clear, bahwa kripto itu bukan alat bayar dan tidak bisa dijadikan alat bayar,” tandasnya
Jerry menjelaskan, alat bayar sesuai UU hanya satu, yaitu Rupiah. Dalam UU No 7 Tahun 2011 tentang mata uang Rupiah menyatakan Mata Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Rupiah. Macam Rupiah terdiri atas Rupiah kertas dan Rupiah logam. Rupiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimbolkan dengan Rp. Harga Rupiah merupakan nilai nominal yang tercantum pada setiap pecahan Rupiah.
“Nah apa yang dimaksudkan sinergi dengan kripto ya, mungkin akan ada banyak peluang-peluang, mungkin antar konsumen bisa mengkapitalisasi atau utilisasi krito sebagai komoditas yang ke depan bisa dikembangkan ritel, tetapi intinya kripto bukan alat bayar,” katanya.
Oleh karena itu, kripto yang tidak bisa dijadikan sebagai alat bayar namun memiliki komunitas yang besar di dalam dan luar negeri masih menginduk pada Undang-Undang P2SK.
Penerbitan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) merupakan upaya pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum melalui reformasi sektor keuangan Indonesia. Salah satu isu yang mendorong penerbitan UU P2SK adalah masih rendahnya pelindungan konsumen dalam sektor keuangan.
“Makanya sampai saat ini peraturannya di bawah Kementerian Perdagangan. Tetapi menurut UU P2SK nanti 1,5 tahun atau 2 tahun dari diundangkan akan diserahkan ke OJK,” kata dia.
Ia menyampaikan Kemendag saat ini sedang mengawal tahap transisi itu dan diyakini akan semakin lebih baik lagi berkolaborasi dengan OJK.
(Hotben)
