Diskusi Publik PKB tentang Imlek Dan Sejarah Kelam Diskriminasi Di Indonesia.
Jakarta, Gramediapost.com
Kali ini Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) mengadakan Diskusi Publik dengan tema ” Imlek dan Sejarah Kelam Diskriminasi di Indonesia ” di markas PKB di Jl. Raden Saleh Jakarta , Jumat(20/1/2023).
Dalam diskusi tersebut tampak hadir Hasan Karman, Azmi Abubakar, Ester Yusuf, Mikhael Sinaga yang menjadi pembicara dalam diskusi tersebut . Mereka menceritakan pengalamannya menjadi orang Tionghoa di Indonesia sejak jaman dulu
Dalam diskusinya Azmi Abubakar mengatakan bahwa ” Ia adalah orang Aceh yang keturunan Tionghoa dan membuka Museum Peranakan Indonesia di daerah BSD. Orang Tionghoa dulu juga terlibat perang dengan Belanda sebelum perang bangsa ini contohnya di jaman Babad Pacinan. Dan makanan di Aceh sendiri ada yang namanya Mie Aceh , nama mie sendiri berasal dari bahasa Tionghoa dan orang Aceh sudah terbiasa dengan nama. mie Aceh dan makanan itu jadi makanan tradisi di Aceh , Orang Aceh terasa belum makan kalau belum makan mie Aceh “. kelekarnya.
” Di Aceh sendiri banyak nama- nama Tionghoa yang tidak terkenal yang berjuang melawan Belanda. Hal diskriminasi ini terjadi karena kurangnya informasi tentang orang Tionghoa yang diterima masyarakat, meraka belum sepenuhnya mengenali orang Tionghoa. Ungkap Azmi Abubakar.
Daniel Johan juga mengulas bahwa ” Dskriminasi yang terjadi di Indonesia sudah berkurang dibandingkan jaman dahulu dimana ini terjadi dengan ada nya UU bahwa orang Tionghoa dibatasi gerak geriknya. Saya merasakan sendiri diskrinasi ini bagaimana saya tidak bisa meradajan pendidika. Tio ghoa dan saya tidak bisa berbahasa China sampai saat ini karena tidak bisa berbahasa China.” ulasnya
Dengan kepemimpinan Gusdur dicabut peraturan tentang pelarangan kebebasan orang Tionghoa. Dan saya bangga dengan Gusdur dan Gusdur juga dianggap sebagai Bapak Tionghoa Indonesia “. Jelasnya.
Takalah menariknya ungkapan Hasan Karman bahwa ” Diskriminasi yang terjadi akibat salah persepsi tentang etnis Tionghoa di Indonesia .
Hal hal seperti ini hendaknya disudahi persoalannya , mari kita membangun kedepan bangsa dan negara Indonesia ini. Tak perlu lagi ada perbedaan seperti di Filipina , Thailand mereka bergerak maju. jelasnya
Tidak ada tedensi etnis Tionghoa untuk menjajah bangsa Indonesia secara ekonomi dan tidak pernah ada terdengar jikalau bangsa China menjajah negara lain , hal yang terjadi adalah bangsa- bangsa Barat.
Salah satu penjelasan Mikhael Sinaga mengatakan ” Jika diskriminasi yang terjadi sudah tidak seperti dulu lagi dan perjuangan etnis Tionghoa juga melawan penjajah Belanda. Saya juga sebagai orang Batak melihat sejarah leluhur saya ada tertulis nama- nama etnis Tionghoa bukan juga nama- nama Batak”. . katanya .
Kebetulan saya tinggal dua daerah Pluit jadi saya banyak bergaul dengan orang etniis Tionghoa jadi saya banyak mengenal etnis Tinghoa,. Jadi pesoalan ini janganlah diperelbar “. Tukasnya sambil mengakhiri acara tersebut.



















