RELAWAN DI TENGAH PERGUMULAN BANGSA

0
838

RELAWAN DI TENGAH PERGUMULAN BANGSA

 

Oleh: Edward Simanungkalit

 

Sejak wabah Covid-19 masuk ke Indonesia, maka mulailah kegiatan di berbagai bidang kehidupan terganggu. Akibatnya, perputaran roda perekenomian menurun, sehingga dapat mengalami kontraksi ekonomi dengan dalam. Hal ini terjadi terutama sejak pertengahan Maret 2020 lalu. Adapun para pengusaha menyampaikan bahwa perusahaan mampu membayar upah tenaga kerja hanya 3 bulan. Di tengah-tengah situasi yang demikian mulailah gelombang PHK terjadi. Kemudian sejak akhir Mei 2020, Presiden Jokowi mulai mengunjungi mal-mal di Bekasi dan Jakarta untuk persiapan memasuki era New Normal. Akhirnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2020 mencapai minus 5,32%. Minus 5,32% terutama dipicu oleh konsumsi rumah tangga yang menjadi sumber kontraksi tertinggi dengan tumbuh negatif sebesar 5,51% pada triwulan II-2020, menurut data BPS. Tapi, sejak Juli 2020 perekonomian Indonesia terasa mulai menggeliat kembali hingga kini.

Melalui Perpres No. 82/2020, yang ditandatangani Presiden Jokowi pada Senin, 20/07-2020, dibentuklah Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). KPCPEN tersebut dipimpin Airlangga Hartarto sebagai Ketua dengan 6 menteri sebagai Wakil Ketua, sedang Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite. Pemilihan Erick Thohir didasarkan pada cakupan BUMN yang mampu menggerakkan sepertiga perekonomian nasional. Adapun Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana KPCPEN dipercayai masyarakat akan berhasil melakukan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar 73% menurut survei SMRC (29/07-2020). Sementara Erick Thohir (25%) dianggap para pelaku usaha merupakan menteri yang memiliki kinerja baik pada urutan kedua setelah Sri Mulyani (29%) selama masa pandemi, menurut survey Indikator Politik (23/07-2020). Bersamaan dengan itu, vaksin dari China pun tiba dan disusul vaksin dari Korea Selatan yang akan memasuki uji klinis tahap ketiga. Terakhir menyusul KASAD Jenderal Andika Perkasa, SE., MA., MSc., MPhil., PhD. diangkat menjadi Wakil dari Erick Thohir dalam Komite KPCPEN. Seperti inilah secara ringkas gambaran dari KPCPEN yang sudah mulai bekerja.

Baca juga  Berjalan Sukses, Turnamen Mini Soccer Kapolda Cup 2023 Polda Metro Jaya Resmi Ditutup

Patut disyukuri, kata Erick Thohir, bahwa pemerintah tidak memilih kebijakan lockdown, tetapi lebih mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Itu sebabnya, kondisi sekarang lebih baik, terbukti dibanding G-20 bahwa ekonomi Indonesia lebih baik ke-3, sedang pada IMF pun di rating 5. Meskipun demikian, perlambatan ekonomi masih akan terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Sehingga, para pelaku usaha perlu bersabar dan memahami kondisi sekarang ini dengan perkiraan bisnis balik 100% di kwartal I-2022. Perputaran ekonomi harus dikejar dan penyerapan anggaran sebesar Rp 1.400 triliun pada kwartal III-2020 dan kwartal IV-2020 harus tepat sasaran. Inilah upaya untuk mencegah resesi melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

KPCPEN, menurut Erick Thohir, memiliki 3 fokus utama yang meliputi program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. Di sini ditanamkan bahwa kesehatan pulih, maka ekonomi bangkit. Adapun fokus pertama adalah program Indonesia Sehat dimulai dari sosialisasi perubahan perilaku secara luas yang melibatkan seluruh stakeholders dan komunitas masyarakat. Akselerasi PCR serta lacak dan karantina secara nasional. Program terapi penyembuhan berkelanjutan, mengubah zona merah menjadi zona kuning dan hijau dengan prioritas di 8 provinsi. Mempersiapkan masyarakat dan Pilkada aman Covid-19 untuk daerah yang akan ikut Pilkada 2020.

Selanjutnya, mempersiapkan vaksin dan obat-obatan pembentuk antibodi dan daya tahan tubuh dalam satu tahun berikutnya. Pemanfaatan satu data untuk penanganan Covid-19 dan kesehatan lainnya. Memaksimalkan peran layanan kesehatan primer pengkhususan rumah sakit untuk pelayanan Covid-19 di setiap daerah. Berikutnya menyediakan pelayanan berkualitas dan terjangkau, pengendalian penyakit tidak menular terintegrasi. Dilanjutkan dengan percepatan kemandirian alat kesehatan dan obat dalam negeri hingga transformasi sistim kesehatan dan BPJS berkualitas.
Adapun fokus kedua, menurut Erick Thohir, adalah program Indonesia Bekerja. Hal itu meliputi bantuan UMKM Produktif, bantuan kredit dan subsidi bunga UMKM, subsidi gaji melalui BPJSTK, penyaluran bantuan untuk Pra-Kerja dan bantuan sosial tambahan. Ada juga subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abodemen listrik, penyaluran kredit untuk usaha informal, program padat karya pangan oleh Kementan, Perikanan, PUPR dan program padat karya pedesaan dalam rangka peningkatan produktivitas pangan. Program irigasi, embung, jalan, pertanian dan pembangunan desa serta program Percepatan Penyerapan Tenaga Kerja. Sedang bantuan UMKM Produktif tadi akan segera diumumkan 12 juta untuk mikro retail akan dibantu Rp 2,4 juta dengan anggaran sekitar Rp 28,8 triliun. Selain program padat karya, pemerintah juga memiliki sejumlah strategi dalam mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan perdagangan dan sektor maritim. Mendorong pengusaha lokal untuk mengisi ruang investasi yang disiapkan pemerintah yaitu kawasan industri Batang dan Subang yang dapat diisi para investor lokal dan asing.
Sedang fokus ketiga, menurut Erick Thohir, yaitu program Indonesia Tumbuh terdiri atas program mendorong ekonomi maritim melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama, akselerasi ekonomi sumber daya alam, peningkatan penerimaan melalui cukai rokok, plastik, BBM, kendaraan, dan transformasi penerimaan perpajakan. Terlepas dari stimulus sebesar Rp 695 triliun, yang sudah diberikan, maka kementerian, lembaga dan pemerintah daerah memiliki mata anggaran yang jika tidak produktif dan efektif bisa direlokasi untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Keterlibatan kejaksaan, BPKP, hingga Polri berguna mendorong percepatan penyerapan anggaran. Dukungan masyarakat untuk mengedepankan protokol kesehatan tentu diharapkan, karena bila kesehatan tidak pulih, maka ekonomi akan sulit bangkit.

Baca juga  Patroli Dialogis Bukti Kedekatan Polres Kepulauan Seribu Dengan Warganya

Pemerintah optimistis, bahwa pada kwartal III dan IV-2020 ada tren perbaikan ekonomi karena sejumlah indikator menunjukkan sinyal positif setelah pemerintah meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), mencermati pertumbuhan ekonomi kwartal II minus 5,32%. “Ada keyakinan bahwa ini akan recover dalam bentuk shape pembalikan, sehingga kwartal kedua adalah bottom ekonomi Indonesia”, kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dalam pemaparannya, indikator purchasing manager index (PMI) manufaktur yang sebelumnya pada Maret mencapai 27,5 kemudian pada Juli melonjak menjadi 46,9. Penjualan kendaraan bermotor terjadi tren perbaikan dari minus 82,3% pada Mei 2020 naik menjadi minus 54,6%. Pertumbuhan penjualan ritel terjadi tren perbaikan dari minus 20,6% pada Mei menjadi minus 14,4% pada Juli 2020. Indeks keyakinan konsumen juga tumbuh dari 77,8 pada April menjadi 83,8 pada Juni dan survei kegiatan dunia usaha juga menunjukkan tren optimis pada kwartal III-2020 sebesar minus 5,1 dari survei pada kwartal II-2020 sebesar minus 13,1. Demikianlah beberapa indikator yang menunjukkan tren perbaikan, sehingga patut optimistis bahwa kwartal III-IV tahun 2020 ada tren perbaikan ekonomi.

Di tengah-tengah tumbuhnya optimisme seperti dikemukakan di atas, terdengarlah suara dari kalangan relawan Jokowi menyerukan reshuffle yang salah satunya ditujukan kepada Erick Thohir. Relawan ini sebenarnya tidak lebih banyak dari relawan yang diam di tempat lain yang tergabung dalam berbagai organisasi besar bahkan jauh lebih banyak lagi organ relawan yang bersifat lokal. Pada saat pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk mengubah arah kepada perbaikan ekonomi, terutama pada kwartal III-2020 ini dan selanjutnya kwartal IV-2020, justru suara itu muncul dari kalangan relawan. Harapan juga tertuju pada vaksin Covid-19 yang jika berhasil uji klinis, maka akan diproduksi massal pada Januari 2021 mendatang. Itu sebabnya suara-suara seperti itu justru menimbulkan suasana kegaduhan yang kurang kondusif bagi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). PEN adalah bagi bangsa ini dengan 267 juta rakyat Indonesia. Penyelamatan bangsa dengan 267 juta jiwa rakyatnya melalui Pemulihan Ekonomi Nasional sedang berlangsung di bawah kepemimpinan Jokowi. Suasana kondusif tentu dibutuhkan bagi keberhasilan PEN. Bila PEN gagal, maka 267 juta rakyat Indonesia akan menderita. Kita tidak ingin persoalan bangsa yang mempertaruhkan 267 juta jiwa rakyat Indonesia menjadi berlarut-larut. Itu makanya lebih baik memilih PEN berhasil, agar bangsa ini damai dan sejahtera. Merdeka! (13-08-2020) ∆∆

Baca juga  Temukan 4 Pelanggar ProKes, Tim Ops Yustisi Gabungan Polsek Kep Seribu Utara Terus Disiplinkan Warga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here