Jakarta, Gramediapost.com
Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengadakan dialog Merawat Keindonesian seri diskusi ke- XXIX dengan tema Radikalisme atau Manipulasi Agama.
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan, diskusi mengangkat tema tentang Radikalisme atau Manipulasi Agama adalah untuk merespon pernyataan dari Pak Jokowi yang mengatakan bahwa istilah Radikalisme mari kita ganti Jadi Manipulator Agama.
“Manipulasi agama menurut saya itu merupakan suatu bagian radikal keagamaan, yang merupakan musuh identitas sebagai agenda politik utama,” ujar Boni Hargens dalam acara dialog Merawat Keindonesian seri diskusi ke- XXIX, di Jakarta Selatan, Senin (4/10).
Menurut Pengamat Terorisme Ridwan Habib terkait berbicara ancaman akan terlihat untuk lima tahun kedepan.
“Adapun yang pertama ancaman ke amanan ,dan kedua ancaman sosial budaya salah satunya media sosial, yang ketiga ancaman politik yang mulai mewacanakan lagi kewajiban menjalankan syariat islam,” ujar Ridwan Habib.
Sedangkan Tokoh Muda NU Mohamad Guntur Romli menjelaskan, saat ini 19,4 persen ASN tidak memiliki kepercayaan Pancasila, dan 9,1 persen Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia tidak setuju dengan ideologi Pancasila.
Dalam acara tersebut turut hadir Tokoh Muda NU Mohamad Guntur Romli, Pengamat Terorisme Ridwan Habib,DPP KNPI Aliah Sayuti, S.Hum ( RINA )



















