Jakarta, Gramediapost.com
Mengolah sampah kantong plastik menjadi hasil kerajinan tangan yang bernilai ekonomis mampu diwujudkan oleh sekelompok ibu-ibu PKK RW 01 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok. Dengan label Karya Cempaka Handy Craft, ibu-ibu PKK menyulap tumpukan sampah kantong plastik menjadi rajutan tas, taplak, sarung tumbler, dompet dan lain-lain.
“Awalnya, kita lihat banyak sampah kantong plastik dibelakang terus kepikiran untuk memanfaatkan limbah plastik itu menjadi hasil kerajinan tangan. Bahan bakunya mudah didapatkan kemudian mulai kita olah di bulan Januari 2019,” terang Priyati (53), warga RW 01 Sunter Agung.
Inovasi mendaur ulang sampah kantong plastik itu mendapatkan apresiasi dari jajaran Kelurahan Sunter Agung dan Kecamatan Tanjung Priok. “Alhamdulillah, atas apa yang sudah kita lakukan ini mendapatkan penghargaan sebagai Juara I UP2K lomba 10 program pokok PKK tingkat Kecamatan Tanjung Priok dan maju ke tingkat kota Jakarta Utara,” jelasnya.
Ia pun mengakui bahwa merajut kantong plastik lebih rumit dibanding menggunakan bahan benang wol ataupun monte. “Merajut kantong plastik lebih rumit tapi karena saya memang hobby merajut jadi dinikmati saja. Satu dompet itu membutuhkan 6 sampai 7 kantong plastik dan dikerjakan selama 2 hari,” tutur Priyati yang sudah menekuni rajutan tangan sejak 5 tahun lalu.
Berbagai hasil rajutan tangan bahan baku kantong plastik, wol dan monte dipajang di dalam rumahnya. “Hasil rajutan wol dihargai mulai Rp 5.000 sampai Rp 250 ribu. Kalau yang bahan kantong plastik sudah ada yang pesan dengan harga mulai dari Rp 50 ribu,” ujarnya.
Saat meninjau lokasi UP2K, Wakil Ketua I TP PKK Kota Administrasi Jakarta Utara, Yenny Nursanti mengaku kagum dengan kreativitas dari ibu-ibu PKK Kelurahan Sunter Agung. “Sampah plastik diolah jadi hasil kerajinan tangan yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Tingkatkan terus kreativitas agar karya yang dihasilkan semakin memiliki nilai yang tinggi,” pesannya.
( Johan Sopaheluwakan )
