POLA/PRINSIP ORGANISASI BISNIS DAN KEPEMIMPINAN  (LANJUTAN)

0
609

Oleh: P. Adriyanto

*Pengendali Kecepatan Teknologi*

*Organisasi good to great mempunyai hubungan paradoxal dengan teknologi.

*Di satu pihak organisasi tersebut menghindar untuk ikut-ikutan menerapkan teknologi baru, namun pada pihak lain mereka menjadi pionir dalam penerapan teknologi pilihan secara berhati-hati, menyiapkan secara gamblang investasi jangka panjang yang secara langsung dikaitkan dengan konsep landak.

*Budaya Disiplin*

*Organisasi-organisasi good to great mempunyai tiga bentuk kedisiplinan:
1 Orang-orang yang disiplin – anda tidak perlu hirarki
2 Pemikiran yang disiplin – anda tidak perlu birokrasi
3 Tindakan yang disiplin – anda tidak perlu pengendalian/kontrol yang berlebihan.

*Mengkombinasikan budaya disiplin dengan etika kewirausahaan akan menghasilkan kinerja hebat.

*Yin dan Yang dari Pemimpin peringkat v*
*Kerendahan hati pribadi
*Keamanan/hasrat profesional

catatan: saya tidak bisa menggambarkan bola Yin dan Yang  pada artikel  ini.

*Yin dan Yang dari Pemimpin Peringkat v*
*Kerendahan Hati Pribadi*

*Menampilkan kesederhanaan, menghindari pujian publik, tidak pernah sombong.
*Bertindak tanpa banyak bicara, determinasi/intensi yang yang tenang; pada prinsipnya tergantung pada standar yang dapat menginspirasi kharisma dan untuk memotivasi.
*Menyalurkan ambisi pada organisasi bukan pada pribadi; menyiapkan pengganti yang lebih hebat untuk generasi berikutnya.
*Melihat cermin, tidak keluar jendela untuk tanggungjawab penuh terhadap hasil yang jekek, tidak pernah menyalahkan orang lain, faktor-faktor eksternal atau nasib jelek.

*Hasrat Profesional*

*Menciptakan hasil-hasil yang sangat baik/super, sebagai katalisator yang nyata dari perusahaan yang baik menjadi hebat.
*Menampilkan kehendak yang teguh untuk melaksanakan apa saja yang harus dilakukan untuk menghasilkan hasil yang terbaik dalam jangka panjang tidak peduli betapa sulitnya.
*Menyiapkan standar pembangunan organisasi yang hebat dan punya daya tahan, tidak menetapkan hal-hal yang lain.
*Melihat melalui jendela, tidak dengan cermin untuk menghargai keberhasilan organisasi, orang lain, faktor eksternal dan nasib baik.

Baca juga  Apa Fungsi Gereja dalam Masyarakat dan Krisis Sosial Abad XXI?

*Kesederhanaan yang Dipaksakan*

*Para pemimpin peringkat v sangat moderat/ bersahaja.
*Mereka tidak berbicara tentang diri mereka sendiri.
*Mereka lebih suka berbicara tentang organisasi/perusahaan, tentang kontribusi dari orang-orang lain dan secara wajar membelokkan diskusi tentang peran mereka.
*Tidak seperti pribadi terkenal seperti Lee Iacoca dan Jack Welch.

*Kehendak/Hasrat yang teguh*

* Di samping kerendahan hati yang ekstrim, para pemimpin peringkat v juga menampilkan hasrat profesional yang sangat kuat.
*Mereka memiliki standar-standar yang dapat menginspirasi, dan tidak dapat mentoleransi hal-hal yang tidak baik dalam semua bentuk, dan secara mutlak tidak mentoleransi siapa saja yang menerima ide bahwa cukup baik adalah baik.

*Jendela dan Cermin*

*Para pemimpin peringkat v pada dasarnya rendah hati, melihat keluar jendela untuk memberi pengakuan bahkan pengakuan yang lebih besar terhadap faktor-faktor di luar diri mereka.
*Apabila mereka tidak dapat menemukan kejadian atau orang yang spesifik untuk diberi pengakuan, mereka menghargai nasib baik.
*Pada saat yang sama, mereka melihat cermin untuk mencari tanggungjawab, tidak pernah menyinggung nasib buruk karena faktor-faktor eksternal apabila situasi memburuk.
*Bandingkan dengan para pemimpin yang melihat keluar jendela untuk mencari faktor-faktor guna dipersalahkan tapi rapi dalam cermin untuk menghargai diri mereka sendiri bila sesuatu berjalan dengan baik.
*Para pemimpin peringkat v punya ambisi bukan untuk diri sendiri, tapi untuk organisasi mereka.
*Secara rutin mereka menyeleksi para pengganti yang hebat.
*Mereka ingin melihat organisasi mereka bahkan lebih sukses dalam kepemimpinan generasi berikutnya.
*Mereka nyaman dengan ide bahwa kebanyakan orang tidak ingin mengetahui akan keberhasilan yang ditelusuri kembali.
*Para pemimpin peringkat iv sering gagal mencapai keberhasilan perusahaan – cara apa yang lebih baik untuk menunjukkan kebesaran pribadi anda untuk mencegah kejatuhan perusahaan setelah anda pergi.

Baca juga  Indonesia, Pancasila, Dan Jasa Peradaban Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, M.A.

*Pemimpin Peringkat V – Leader Dilahirkan atau Dididik*

Dapatkah pemimpin peringkat v dikembangkan?
Ada dua kategori dari manusia:
*Orang yang tidak mempunyai benih sebagai pemimpin peringkat v dalam diri mereka.
*Ada orang yang memiliki benih tersebut.

*Kategori yang Pertama*

*Tidak akan pernah berusaha memenuhi kebutuhan mereka sendiri untuk mencapai ambisi yang lebih besar atau lebih langgeng daripada mereka sendiri.
*Pekerjaan selalu jadi nomor satu dan yang paling utama dibandingkan dengan apa yang mereka peroleh yakni ketenaran, keberuntungan, keuasaan, penghargaan yang berlebihan.
*Pekerjaan tidak pernah menyangkut apa yang mereka bangun, ciptakan dan kontribusikan.
*Ironi yang besar adalah bahwa sikap dasar dan ambisi pribadi sering mendorong orang menjadi pemimpin peringkat iv yang tidak sesuai dengan kerendahan yang dibutuhkan oleh peringkat v.

*Kategiri yang Kedua*

*Dapat berkembang menjadi pemimpin peringkat v.
*Kemampuan ada dalam diri mereka, tapi dikubur atau diabaikan atau sekedar ada
*Dalam kondisi yang tepat, refkeksi diri sendiri, mentoring, pengalaman hidup yang yang menonjol/penting, mencintai orang tua atau faktor-faktor lain adalah merupakan benih yang dapat mulai dikembangkan.

*Pemimpin Peringkat V*

*Merupakan komponen kunci dalam kotak hitam yang diperlukan untuk mengubah organisasi dari baik menjadi hebat.
*Dalam kotak hitam ini ada pengembangan mental untuk seseorang menjadi pemimpin peringkat v
*Ide-ide yang memuaskan, yang mengandung kebenaran, yang hebat, dan yang bisa menggerakkan perusahaan dari baik menjadi perusahaan hebat, nampaknya merupakan ide yang penting.

*Semoga bermanfaat*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here