Jakarta, Gramediapost.com
Pembukaan Konsultasi Wilayah III GMKI se-DKI Jakarta Banten dan Jawa Barat, resmi dibuka oleh Letjen TNI (purn) TB Silalahi sebagai senior GMKI, bersama-sama Ketua Umum PP GMKI Sahat MP Sinurat, dan Sekretaris Umum PP GMKI Alan C. Singkali, pada Jumat (25/5) kemarin di GOR Tanjung Duren.
Letjen TNI (purn) TB Silalahi menyampaikan pesan dalam Ceramahnya, kepada kaum muda dan generasi millenial untuk turut terlibat dalam membangun Indonesia. Beliau menyampaikan kekayaan Indonesia, potensi Indonesia secara global, serta peran generasi millenial menjadi syarat kemajuan Indonesia di masa depan.
“Ini menjadi tiga faktor yang menentukan bagi arah kemajuan Indonesia ditambah dengan ideologi yang bersumber dari spiritualisme,” ujarnya.
Dalam Seminar Nasional bertajuk “Generasi Milenial Menyikapi Ancaman Ketahanan Nasional Serta Pengaruh Hoax, dalam Mengawal Pesta Demokrasi”, mengemuka kesimpulan bahwa media sosial saat ini sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat. Arus informasi kian cepat menyasar semua lapisan masyarakat sampai ke pelosok. Sayangnya, masih banyak kalangan masyarakat yang mudah percaya dengan informasi apa saja meskipun itu kebohongan.
Seminar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembukaan Konsultasi Wilayah 3 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
“Masyarakat kita masih mudah terpapar berita bohong dan ujaran kebencian”, kata Sahat M. Sinurat, Ketua Umum PP GMKI, sebagai panelis pertama.
Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak masyarakat kita yang tidak melakukan check and recheck terlebih dulu. Kelompok yang paling rentan terpapar berita bohong dan ujaran kebencian, menurut Sahat, adalah generasi milenial. Karena pada kelompok ini media sosial paling banyak digunakan. “Karena itu pendidikan pemahaman literasi pada generasi milenial darurat untuk dilakukan”, tegasnya.
Sementara itu H. Embay Mulya Syarief, tokoh jawara Banten yang juga hadir sebagai narasumber, membenarkan ujaran kebencian dan berita bohong yang disebarkan melalui media sosial sudah menyentuh semua lapisan masyarakat. Tetapi masyarakat akan terhindar apabil yakin dan taat pada agama. “Dalam Islam dikenal Tabayyun yaitu meneliti kebenaran suatu berita dan tidak tergesa-gesa menetapkannya menjadi kebenaran,” kata penggagas gerakan Masyarakat Banten Anti ISIS dan Radikalisme ini.
Pembicara lainnya, Dito Aritedjo Ketua Umum DPP AMPI mengatakan, berita hoax dan ujaran kebencian harus diantisipasi sejak awal. Menurutnya, kebohongan yang diutarakan berulang-ulang pada akhirnya akan diyakini menjadi kebenaran. “Berita hoax ini akan dikirim berkali-kali sampai masyarakat ini alam bawah sadarnya terdoktrin,” ujarnya.
Sejumlah komponen muda hadir pada seminar nasional ini. Antara lain DPP AMPI, HMI Jakarta Barat, mahasiswa se-Jakarta Barat, dan kader GMKI se-wilayah DKI Jakarta Banten dan Jawa Barat. Wilayah III GMKI terdiri dari cabang Jakarta, Jakarta Barat, Bekasi, Bandung, Serang, Bogor, Sumedang, Depok, dan calon cabang Karawang.