Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Anggota Komite II DPD RI H. Sudirman (Haji Uma) Tinjau Lokasi Produksi Garam Aceh Utara

40
×

Anggota Komite II DPD RI H. Sudirman (Haji Uma) Tinjau Lokasi Produksi Garam Aceh Utara

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Example 300x600

Jakarta, Gramediapost.com

 

Petani Garam Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, pada tahun 2018 mendatang akan melakukan produksi garam dengan teknologi geomembaran, dengan luas areal lahan  tambak sekitar 15 hektar di Desa Matang Tunong, Kecamatan setempat.

 

Hal itu diketahui setelah anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh H. Sudirman alias Haji Uma bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Utara, Jafar Ibrahim, meninjau langsung lokasi lahan tambak garam di desa tersebut .

 

Anggota Komite II DPD RI asal Aceh H. Sudirman (Haji Uma) menyebutkan Produksi garam dengan Teknologi Geomembran merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang diberikan kepada para kelompok petani garam yang ada di kecamatan tersebut.

 

“Dengan sistem tersebut dapat memandirikan para petani garam supaya menghasilkan keuntungan yang maksimal, sedangkan selama ini mereka memproduksi garam dengan sistem tradisional, sehingga mereka masih jauh dari kesejahteraan, “ kata Haji Uma, Ahad (29/10/2017).

 

Haji Uma menyebutkan, Program pilot projeck dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, di sepuluh daerah di Indonesia termasuk salah satunya Aceh yang telah di rekomendasi, dan ini merupakan program usulanya, walaupun usulan di tiga kabupaten di Aceh tapi yang direkomendasi dan ditindak lanjuti baru satu.

 

“Sistem ini sebagai percontohan khususnya Aceh, kita harapkan dengan ada sistem tersebut, produksi garam akan meningkat, selain itu KKP akan membuka gudang dan akan membantu memasarkan garam ini  ke tingkat nasional, “ terangnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Utara, Ir Jafar Ibrahim menyebutkan, Budidaya garam dengan system teknologi Geomembran dilahan seluas15 hektar, semua biayanya itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

 

”Sistem Geomembran merupakan dederan langsung di tanah dengan proses penguapan yang dibantu cahaya matahari dan angin dan tidak mengunakan lagi kayu bakar, selain itu, sistem ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas garam serta bisa menambung 100 lebih tenaga kerja, “ kata Jafar Ibrahim. (fri)

Example 300250
Example 120x600