Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Ada banyak orang pintar tetapi hanya sedikit orang yang berkhikmat. Orang pintar itu mengandalkan akal, pengetahuan dan kepandaiannya, sedangkan orang berkhikmat itu mengawinkan akal, hati nurani dan perasaan. Kepintaran itu upaya dan iniasatif manusia, sedangkan Khikmat itu titisan dan cahaya Ilahi. Orang pandai selalu mengandalkan kekuatan akalnya, sedangkan orang berkhikmat selalu minta petunjuk Tuhan. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian(Amsal 2:6).
Khikmat, Pengetahuan dan Kepandaian adalah Anugerah Tuhan agar manusia cerdas dalam bertindak, dan itu akan membuat manusia menjadi bijak. Karena itu hanya orang-orang cerdas dan bijak yang gunakan akal dan pengetahuannya secara terukur, sedangkan orang-orang bodoh sembrono dalam cara berpikir dan bertindak. Orang berkhikmat jujur dalam bertindak, sedangkan orang bebal berubah-ubah dan tak mampu bedakan salah dan benar.
Gunakan Khikmat untuk menjaga kesucian hidup dan mencari kemuliaan Allah, serta solusi dalam berbagai permasalahan. Pakailah pengetahuan untuk berpikir jernih dan jangan merugikan orang lain. Manfaatkan Kepandaian untuk berkata jujur, bersikap adil dan bertindak benar.. karena semua itu Tuhan beri. Tuhan awasi dari Sorga, apakah kita ini orang berhikmat, orang berpengetahuan dan pandai atau bebal dan bodoh.
Orang-orang berhikmat selalu mampu melihat solusi dari tiap permasalahan, sedangkan orang-orang bebal dan bodoh selalu membuat dan menambah masalah. Orang-orang berhikmat mampu memberi jalan keluar dari banyak persoalan, tetapi orang-orang bebal dan bodoh selalu saja membuat buntu hidup ini. Karena itu orang-orang bebal dan bodoh tidak tahan dalam kumpulan orang-orang berhikmat, sebab hikmat itu Anugerah Allah.
Gunakanlah hidupmu secara bijak! Gb.
With my sist in Christ, Getruida Ferdinandus. Gb!