Obstacles don’t have to stop you. If you run into a wall don’t turn around and give up. Figure out how to climb it. (Michael Jordan)

0
573

Oleh: Pdt. Weinata Sairin

 

Hidup manusia tidaklah selalu berjalan mulus, seperti kendaraan yang melaju cepat di jalan tol, jalan bebas hambatan. Hidup manusia banyak di warnai oleh berbagai tantangan yang menghadang yang berpengaruh cukup besar dalam kehidupan. Tantangan dan hambatan itu ada juga yang menyebabkan seseorang dicekam pengalaman traumatik sehingga ia sulit memandang dan berjalan ke depan dengan lebih baik.

 

Hidup yang berjuang menghadapi hambatan jauh dari sebuah kehidupan indah, kehidupan yang penuh dengan sukacita. Orang rindu menikmati sebuah kehidupan yang indah. Arthur Rimbaud penyair Perancis 1854-1891, dalam puisi berjudul. “Lagu Menara Tertinggi” amat mengharapkan hadirnya masa yang penuh gairah agar hidup yang gairah bisa dinikmati.

 

Berkata ia dalam puisinya :

“Semoga datang, ya datang

Masa yang penuh gairah

Karena lama tersia

Aku lupa semua

Ngeri dan derita

Nun luput kelangit

Dan dahaga kotor

Menggelap darahku…..”

 

Semoga datang, ya datang

Masa yang penuh gairah

Bagai padang-padang yang

Binasa, ditinggal

Menyebar dan berlipat

Kembang-kembang dan semak

Dalam marah dengung

Lalar yang kotor

 

“Semoga datang, ya datang

Masa yang penuh gairah”.

(Dari buku “Puisi Dunia” Jilid 1, Gema Djiwa Slavia dan Latin, oleh M Taslim Ali, Dinas Penerbitan Balai Pustaka, Djakarta, 1961)

 

Arthur Rimbaud mendambakan sebuah kehidupan penuh gairah, meninggalkan derita, ngeri bersimbah darah. Hampir semua orang pasti mendambakan sebuah hidup yang ceria, penuh memori indah seperti diungkap Arthur Rimbaud. Dalam konteks itu setiap orang berusaha keras menghadapi dan menyingkirkan berbagai kendala yang membelenggu.

 

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang mulia yang menerima mandat Allah untuk mengelola dan menguasai alam ciptaanNya dengan penuh tanggungjawab. Dalam konteks seperti ini manusia ciptaan Allah mestinya adalah sosok pekerja keras, pembelajar, pejuang dan petarung yang pantang meneyerah.

Baca juga  Hidup Benar di Masa Sukar

 

Pepatah yang dikutip diawal tulisan ini juga mengajak manusia untuk mengalahkan semua kendala dengan berbagai cara. Kendala pribadi, komunitas, masyarakat dan bangsa mesti diselesaikan, dicari solusi yang terbaik.

 

Selamat berjuang! God bless.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here