Oleh: Hotben Lingga
Jakarta, Suarakristen.com.
Jaringan lintas iman yang terdiri dari beberapa organisasi keagamaan dan ormas sosial kemanusiaan seperti Lakpesdam NU, Wahana Visi Indonesia, ICRP, CDCC, ANBTI, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), OASE, Majelis Luhur Kepercayaan, Humanity First, YAKOMA PGI, JKLPK, PELKESI, PGI, GAMKI, Satgas Perlindungan Anak, Kampus Diakonia Modern, dan Yayasan Elsafat memprakarsai pembentukan Posko Kemanusiaan Lintas Iman “Membantu Tanpa Tapal Batas”. Posko Kemanusiaan tersebut dibentuk sebagai ungkapan keprihatinan terhadap peristiwa di Aceh Singkil.
Pendeta Dr.Henriette Hutabarat-Lebang Ketua Umum PGI kepada wartawan saat jumpa pers peluncuran posko tetsebut, Jumat (16/10/15) di Graha Oikoumene, Jakarta, menyatakan bahwa keberadaan posko tersebut merupakan reaksi yang tulus dan aksi cepat dari jaringan lintsas iman yang peduli terhadap peristiwa Aceh Singkil dan nasib para pengungsi.
“Persoalan, tantangan dan pergumulan kita sebagai sebuah bangsa sudah sangat kompleks/berat. Saat ini tantangan dan persoalan konkrit kita antara lain masalah di bidang perekonomian. Pemerintah kita sedang memacu pertumbuhan ekonomi agar berdampak bagi positif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Agar bisa menciptakan lapangan-lapangan kerja yang baru untuk mengatasi problem pengangguran dan kemiskinan dan krisis-krisis sosial yang lain. Kita jangan terjebak dalam konflik-konflik komunal/sektarian yang tidak perlu dan tidak ada gunanya.Persoalan dan musuh-musuh kita bersama adalah masalah kemiskinan, ketidakadilan sosial, kerusakan lingkungan hidup, narkoba dan banyak lagi. Hentikan segala bentuk kekerasan, permusuhan dan diskriminasi terhadap sesama anak bangsa. Kembangkan dan revitalisasi kembali semangat harmoni, toleransi dan solidaritas sebagai anak-anak bangsa. Segala bentuk konflik sosial dan kekerasan sangat mahal harganya dan sangat merendahkan derajat kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan.Kita bisa bayangkan apa dampaknya bagi orangtua yang sudah rentan, makanan tidak cukup untuk bayi-bayi, anak-anak, dan ibu-ibu hamil di pengungsian. Semua ini yang sangat memprihatinkan jaringan lintas iman sebagai sesama anak bangsa. Sebab itu, ketika kita menghadapi tantangan ini bersama-sama, tidak ada lagi batas, kita semua prihatin, dan saling bergandengan tangan untuk memperhatikan masalah ini. Kita semua bersaudara, apapun suku, ras, agama, keyakinan dan ideologi kita,” tegas pendeta yang akrab dipanggil Erry Lebang ini.
Ungkap Pdt. Erry Lebang lagI, dampak tinggal di pengungsian sangat berpengaruh kuat terhadap anak-anak. Rasa takut, dan hidup tidak pasti akan menciptakan trauma. Kita tidak mau pengalaman trauma ini dibawa seumur hidup dan mempengaruhi jiwa mereka. Sebab itu, kami mengharapkan semua pihak memberikan perhatian. Jangan pengungsi ini dilihat seperti barang yang bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Mereka mencari keamanan, perlindungan, itu yang dibutuhkan saat ini,”
Sementara itu, Ilma Sovri Yanti Ilyas Ketua Posko Kemanusiaan Lintas Iman menjelaskan, dalam penggalangan bantuan kemanusiaan, bantuan akan diberikan kepada para pengungsi utamanya terhadap kelompok rentan seperti anak, perempuan dan lansia. Kami berharap semua pihak membantu aksi solidaritas dan aksi kemanusiaan ini. Posko Kemanusiaan ini diharapkan dapat menjadi perekat kebersamaan dan bisa menjadi model bentuk solusi dan aksi sosial bersama lintas iman dalam mengantisipasi dan mengatasi konflik komunal di masyarakat.
Tambah Ilma lagi, bantuan yang dibutuhkan adalah berupa donasi, obat-obatan, layanan medis, tenaga sukarelawan dari kesehatan, psikolog, sekolah darurat, pempers, pembalut perempuan, pempers dewasa, makanan pokok, makanan anak-anak, selimut, pakaian layak pakai, sarung, tenda, tikar dan jas hujan.
Kantor Sekretariat Posko Kemanusiaan Lintas Iman “Membantu Tanpa Tapal Batas” berada di Graha Oikoumene, Jalan Salemba Raya 10 Jakarta Pusat. Bantuan berupa donasi bisa ditransfer melalui rekening Posko Kemanusiaan: Bank Mandiri Matraman a/c 006.006.0000.340 atas nama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).