Sekretaris Jenderal WCC Mengucapkan Selamat kepada Paus Baru

0
723
Sek Jen WCC
Sek Jen WCC

Pendeta Dr Olav Fykse Tveit, Sekretaris Jenderal dari Dewan gereja-gereja Sedunia (WCC/DGD), mengucapkan salam ekumenis atas terpilihnya Paus baru dan menjamin untuk melanjutkan hubungan baik dengan Gereja Roma Katolik di era Paus yang baru, Paus Francis I.

 

Tveit mengatakan pemilihan Francis I sebagai “titik balik dalam kehidupan Gereja Katolik Roma, yang akan berdampak pada komunitas gereja-gereja dan agama lain.”

 

Mengomentari pemilihan Kardinal Jorge Bergoglio Argentina, Paus pertama dari Dunia Selatan, Tveit mengatakan, bahwa bersama Francis I, “yang memiliki hidup gaya hidup sederhana dan mencerminkan semangat untuk keadilan sosial dan mengangkat orang miskin” WCC menegaskan kembali komitmen untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian dunia.”

 

“Sejak Konsili Vatikan II tahun 1960-an, Gereja Roma Katolik dan World Council of Churches telah mengadakan dialog dan kerja-sama konstruktif tentang masalah-masalah iman, kesaksian dan kesatuan dasar seluruh tubuh Kristus,” lanjut Tveit.

 

“Kami telah belajar bahwa kami adalah sama-sama peziarah dalam satu gerakan ekumenis, dan kami sangat bersyukur atas cara Gereja Katolik bekerja dengan kami untuk menggumuli isu-isu yang sangat penting tentang kesatuan, eklesiologi, misi, dan dialog antar-agama.”

 

“Sekarang, dengan kerjasama erat dengan Paus Francis, kami berharap dapat tetap membangun hubungan positif dengan Gereja Katolik yang telah terpelihara dengan baik di masa lalu,” katanya.

 

Gereja Roma Katolik bukan anggota WCC, tapi merupakan mitra kelompok kerja yang telah membina kerjasama yang erat dengan WCC. Gereja Roma selalu mengutus delegasi dan pengamat pada rapat-rapat utama DGD,  seperti dalam Komisi-Komisi/Badan-badan DGD tentang Iman dan Tatanan (Faith and Order) dan Tentang Misi dan Penginjilan.

 

Kardinal Bergoglio, mantan Uskup Agung Buenos Aires, dipilih menjadi Paus oleh Dewan Kardinal pada Rabu 13 Maret 2013 di konklaf di Vatikan. Kardinal Jorge Bergoglio  telah membuat sejarah sebagai Paus pertama Gereja Roma Katolik dari Amerika Latin, dari Ordo Yesuit, dan yang pertama  mengadopsi nama Francis, terinspirasi oleh Santo Fransiskus dari Assisi. Pemilihannya telah mengundang beragam tanggapan dari para pemimpin ekumenis di wilayah Amerika Latin.

Baca juga  Remaja dan Pemuda HKBP Harus Pro-aktif Memerangi Narkoba!

 

Di Amerika Latin, pemimpin-pemimpin gereja Protestan anggota WCC menyambut positif atas terpilihnya Paus Francis.

“Kami mengucapkan selamat kepada Francis I, orang Amerika Latin pertama yang dipilih sebagai Paus. Kami mengenal Beliau sebagai seorang yang sangat peduli pada problem sosial dan dialog ekumenis, kata Pdt. Rev. Nilton Giese, Sekretaris Dewan Gereja-gereja Amerika Latin, sebuah organisasi gereja Protestan ekumenis di Amerika latin.

“Terpilihnya Paus Francis adalah sebuah transisi dalam kekristenan. Dalam beberapa dekade belakangan ini, telah terjadi perubahan radikal dalam perkembangan Kristen sedunia, dimana Dunia Selatan telah menggeser Dunia Utara sebagai pusat Kristen. Terpilihnya Paus Francis dari Argentina itu menggambarkan realitas baru ini, meskipun kebanyakan kardinal berasal dari Dunia Utara. Inilah makna penting (bagi) sejarah Kristen di Amerika Latin dari terpilihnya Paus Francis I. Ada tantangan, surprise dan kesempatan baru”tegas Pdt. DR. Walter Altmann, seorang Pendeta Lutheran dari Brazil.

Sementara itu, kaum Protestan Injili di Argentina juga mengungkapkan sambutan yang hangat atas terpilihnya Paus Francis I. “Kami percaya bahwa dengan pengalaman pastoralnya akan membantu Paus Francis I mempromosikan visi baru bagi orang-orang yang mengalami penganiayaan dan marginalisasi apapun bentuknya,” kata Pdt. Antonio Carlos Alfredo Duarte Voelker, salah seorang tokoh Injili Argentina.

Tveit menambahkan, “Aspek penting dari gerakan ekumenikal adalah konsep saling kerja-sama. Kami di World Council of Churches menawarkan kerjasama kami pada Paus Francis dan seluruh jemaat Katolik dalam semangat ini. Kami akan terus bekerja sama dalam hubungan yang penuh kasih dan saling menguatkan. Dengan cara ini, kita akan tumbuh bersama dalam kasih karunia dan pengharapan menuju kesatuan yang benar dari orang-orang percaya sebagaimana yang Kristus doakan.”

Baca juga  Pesan Natal Bersama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia 2018 untuk Umat Kristen Protestan dan Kristen Katolik Roma

 

“Saat ini sebagian besar orang Kristen hidup di Dunia Selatan,” kata Tveit. “Pertumbuhan Kekristenan di Selatan kemungkinan besar akan terus berlanjut. Pergeseran ini sudah memiliki dampak penting pada dunia Kristen. Hanya dalam konteks seperti ini  kita akan bergerak maju, bekerja bersama-sama, membangun hubungan kita dan menangani kebutuhan-kebutuhan penting semua orang saat ini.”

 

“Mari kita menggunakan kesempatan ini untuk berdoa untuk Paus Francis dan berdoa bersamanya untuk menegaskan bahwa kita membutuhkan satu sama lain, untuk mengatasi tantangan-tantangan dunia pada zaman kita,” seru Tveit. (Hotben Lingga)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here