Jakarta, Gramediapost.com
“Indonesia masih memerlukan sosok pemimpin nasional yang berintegritas, kapabel, bersih, visioner, nasionalis, berwawasan global dan pro rakyat seperti Presiden Joko Widodo. Program-program pembangunan infrastruktur masif dan monumental yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi harus dilanjutkan untuk 5 tahun kedepan. Ada pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Terlebih lagi, Presiden Jokowi mampu mengatasi krisis ekonomi, krisis ideologi, krisis pangan, dan krisis-krisis yang lain yang sedang dicari solusinya.” demikian disampaikan Nurdin Tampubolon, politisi Partai Hanura, dalam Diskusi Politik dan Pembangunan Sipil-Militer 2019-2024, yang diselenggarakan oleh “Lembaga Kajian Politik dan Pembangunan” di Jakarta (11/7/18).
“Sosok kepemimpinan Nasional yang terbaik untuk memimpin bangsa Indonesa masih Jokowi. Jokowi mengutamakan strategi pembangunan yang berkeadilan. Pemerataan pembangunan dilakukan secara komprehensif. Sehingga harus diteruskan prestasi-prestasi pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Presiden Jokowi. Pemberdayaan ekonomi sangat diprioritaskan Presiden Jokowi. Kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial adalah fokus dan orientasi kerja Jokowi,”tegas Ir. Nurdin Tampubolon, M.M
“Jokowi berhasil menggerakkan pembangunan ekonomi, sehingga posisi Indonesia secara ekonomi semakin diperhitungkan secara global. Strategi pembangunan ekonomi berhasil membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi. Jokowi berhasil membawa ekonomi nasional ke level yang lebih tinggi, lebih baik, lebih strategis.” tambah Nurdin Tampubolon.
“Di samping itu Presiden Jokowi berhasil mempertahankan keutuhan NKRI. Jokowi jiuga tegas melawan intoleransi, terorisme dan radikalisme.Tantangan kedepan adalah meneruskan keberhasilan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi..” Pungkas Ir. Nurdin Tampubolon, M.M.
Tampil sebagai pembicara lain dalam diskusi tersebut adalah Prof. Dr Bambang Shergi Lakmono Msc (Ketua program pasca sarjana Kesos UI) dan. Dr. Sidratahta Mukhtar SiP MSi (Ketua program studi Ilmu Politik & Pengamat Militer UKI).
(Oleh: Hotben Lingga)
