Kita adalah Pendatang di Bumi ini

0
600

Oleh: Christian T

Bacaan Alkitab : Ibrani 11:8-22

Syalom, sahabat-sahabat yang terkasih dalam Kristus Yesus,

Penulis Ibrani mendefinisikan iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (1), oleh sebab itu kita dapat mengerti bahwa alam semesta yang terlihat ini telah dijadikan oleh firman Allah, yang tidak tidak terlihat (3). Kemudian selanjutnya diberikan contoh tokoh iman, yaitu Habel, Hebokh, Nuh (4,5,7). Akhirnya dikatakan bahwa tanpa iman tidak seorangpun berkenan kepada Allah dan harus percaya bahwa Allah ada (5).

Berangkat dari definisi, contoh para tokoh iman, prinsip iman tentang Allah, maka penulis Ibrani melanjutkan contoh tokoh iman lainnya. Contoh tokoh iman lainnya yang diberikan adalah Abraham, Ishak, Yakub dan Yusuf. Dikatakan bahwa mereka mentaati Allah dan mempercayai serta meyakini akan janji-NYA sekalipun tidak ada dasar dan bukti untuk itu. Mereka tidak memperoleh apa yang dijanjikan-NYA itu, dan mereka hanya melihatnya dari jauh melambai-lambai, serta mengakui bahwa mereka adalah pendatang di bumi ini (13). Abraham taat atas perintah Allah untuk pergi ke suatu tempat yang tidak diberitahu letaknya, memperoleh kekuatan untuk meyakini bahwa keturunannya akan seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut yang tak terhitung banyak sekalipun sudah sangat tua dan sudah mati pucuk, karena mereka yakin bahwa Allah yang mereka percayai adalah setia. (8-12)

Sesungguhnya mereka mempunyai alasan untuk kembali ke tanah air asal mereka yaitu Ur Kasdim (15), namun mereka sangat merindukan anak suatu tanah air, yaitu tanah air sorgawi karena Allah telah mempersiapkannya dan Allah akan menjadi Allah mereka. (14,16)

Baca juga  Tuhanlah Pengharapan Kita

Sahabat yang terkasih dalam Yesus,
Dari contoh para tokoh iman yang diberikan dan juga sesuai dengan definisi iman yang diberikan oleh penulis Ibrani, bahwa mereka taat dan menjalani kehidupan.

Abraham pun selanjutnya menerima ujian yang sangat berat, yaitu ketika Allah memerintahkan untuk mengorbankan Ishak anak tunggalnya,walaupun dikatakan keturunan dari Ishaklah yang akan disebutkan keturunannya., karena Abraham percaya bahwa Allah akan membangkitkan orang-orang yang sudah mati, dan dari sana seolah-olah mereka telah menerimanya kembali.(17-19).

Demikianlah dikatakan pula bahwa Ishak sambil memandang dari jauh memberikan berkat kepada Yakub dan Esai, dan Yakub memberkati kedua anak Yusuf, serta Yusuf menjelang ajalnya memberitakan keluarnya orang-orang Israel dari Mesir dan tentang tulang belulangnya. (20-22).

Sobat yang terkasih,
Abraham, Ishak, Yakub dan Yusuf telah menunjukkan iman yang sesungguhnya dalam pengalamannya dengan berbagai dinamika kehidupannya yang penuh tantangan, ujian dan cobaan yang dijalaninya dengan ketaatan penuh dan dengan penglihatan mata iman yang jauh ke depan. Mereka tidak melihatnya dengan mata jasmani yang kasat mata. Mereka dapat melihat Kristus dan tanah air sorgawi yang turun dari sorga. Mereka dapat memenangkan pertempuran iman baik dari diri sendiri dengan segala keegoisan dan hawa nafsunya, serta lingkungan sekitarnya karena mereka fokus pada Kristus dan berpegang teguh pada iman dan janji Allah. Mereka tidak bisa melihat ke belakang dan berbalik, kiri dan kanan untuk menyimpang, tetapi lurus melnagkah maju ke depan.

Sobat, apapun yang terjadi dalam kehidupan kekristenan kita mengikuti Tuhan Yesus dengan segala dinamikanya, dengan segala tantangan dan pergumulan. dan mungkin apa yang kita harapkan tidak menjadi kenyataan. Apakah kita akan menjadi kecewa dan berputar haluan kembali ke belakang atau menyimpang dari tujuan utama ?

Baca juga  Pax melior est quam iustissimum bellum: Perdamaian itu tetap lebih baik dari pada perang yang paling adil

Apakah tujuan utama kehidupan kekristenan kita pada apa yang kita lihat dan rasakan sekarang atau nanti jauh dan jauh di depan, yaitu panggilan sorgawi, tanah air dan kota yang suci yang turun dari sorga, Kota, Yerusalem Baru, dan Allah, Tuhan Yesus, Anak Domba Allah yang bertahta di tengah kota itu. Kehidupan yang penuh bahagia dan sukacita yang kekal.

Ingatlah sobat !
Langit dan bumi yang lama yang kita tinggali dan hidupi sekarang ini akan lenyap.
Kita adalah pendatang di bumi ini, dan kita sedang menanti langit yang baru dan bumi yang baru turun dari sorga.

Marilah kita hidup suci dan saleh, serta melaksanakan segala perintah-NYA sambil menantikan penggenapan semua itu.

Yesus berkata :

” Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” ( Yoh 8:56 )

Terpujilah Tuhan Yesus !

Salam dan doa
Christian T

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here