PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOBA SEBAGAI LOKOMOTIF PENGEMBANGAN WILAYAH DAN SEKTOR LAINNYA DI SUMATRA UTARA.

0
667

Oleh Ronsen LM Pasaribu*

Setiap perencanaan pembangunan, selalu dikenal dengan prioritas mengingat terbatasnya daya dan dana yang ada. Dalam skala Nasional, pemerintah menetapkan prioritas pengembangan wisata kepada 10 lokasi wisata yang menjadi prioritas, dan kalau kita lihat lokasinya menyebar diseluruh negeri. Candi Borobudur, di Jawa Tengah/Yogyakarta. Kawasan Danau Toba, di Wilayah Sumatra Utara.

Dalam teori pembangunan, dikenal juga teori berdampak kedepan. Ibarat lokomotif, prioritas pada Wisata misalnya akan berkembang kedepan (forward Efect) terhadap wilayah dan sektor lainnya. Tentu, basis infrastruktur dari pemerintah diperlukan sebagai pra syarat untuk menggelindingnya hubungan tali temali dengan wilayah dan sektor lainnya. Jika infrastruktur sudah tersedia, sebagai tuas pengungkit pertama barulah sektor swasta masuk dengan modal sendiri guna mengembangkan sektor-sektor lainnya yang diperlukan dalam kaitannya dengan usaha wisata

Destinasi atau tujuan wisata selalu ditautkan dengan destinasi lainnya, jadi tidak ada destinasi tunggal, tapi sekaligus beberapa destinasi. Semakin banyak, semakin menarik orang lain untuk datang sebab wisatawan itu bermacam-macam latar belakangnya. Sebelum masuk pada lanjutan tulisan ini, saya ingin menuliskan wisata yang pernah saya lalui sekedar menunjukkan betapa destinasi tidak tunggal tetapi sudah menjadi raw model handal di seantero dunia ini.

Wisata rohani ke Yerusalem, bagi umat Kristiani. Kita dipandu oleh pihak travel, dari kota ke kota, Mesir dan gunung Sinai, hotel ke hotel, tempat ritual agama, tempat bersejarah menurut agama Kristen seperti Dolok Via Dolorosa, Betlehem, dan banyak sekali. Termasuk Negara lain seperti Mesir, Palestina, dan lainnya. Poinnya kita memperoleh nilai Agama dan rekreasi sekaligus, sekalipun kita mengeluarkan uang yang tidak sedikit namun perjalanan rohani ini mampu memadukan beberapa destinasi wisata dengan memadukan dengan kegiatan kerohanian.

Baca juga  Nasib Pelaku UMKM pada Gelombang Kedua Pandemi Covid -19 

Wisata Kesehatan, berubat sambil rekreasi di Penang. Pemerintah Malaysia memberikan prioritas membangun sistem perubatan dan rumah sakit yang sangat bagus, sekualitas Rumah Sakit di Singapura namun tarif di Indonesia. Hampir 80 % pasien dari Indonesia, berubat karena memang kualitasnya sangat bagus. Sedangkan, sektor lainnya dikembangkan Wisata pantai, hutan dan satwa lainnya. Tingkat okupansi perhotelan disana hampir diatas 60 % setiap hari, lantaran bisa menenpatkan satu sektor sebagai lokomotif yang menggerakkan sektor lainnya bergerak searah menuju kemakmuran bersama, Mall, kuliner, jasa perdagangan, perhotelan dan travel.

Wisata Danau Toba, pun bisa kita tempatkan sebagai prioritas pembangunan Nasional dibidang Wisata sebagai lokomotif untuk wilayah dan sektor lainnya.

Wilayah lainnya, saya mempunyak ekspektasi akan bergerak gerbong wisata di daerah lainnya asal nantinya dikembangkan seiring pengembangan Kawasan Danau Toba. Antara lain : SIBOLGA, dikenal dengan produsen Ikan teri dan Pelabuhan antar propinsi dan Luar Negeri, pernah jaya pada jamannya. PADANGSIDEMPUAN : Kota Salak, nantinya akan bisa mensuplai oleh-oleh Salak dengan keindahan alam dan Perkebunan Jaman Belanda. Candi di Madina. Ini Objek yang sangat menarik bagi wisatawan Luar Negeri. HUMBAHAS. Kopi Van Lintong, Wisata alam, Ombus-Ombus, Peternakan (kuda, sapi dan babi), terutama Holtikultura. BALIGE, Rumah peninggalan Belanda (rumah sakit), Rempah-rempah Sinyarnyar, Museum TB Simatupang, Kuburan Nomensen, SMA Unggulan. TARUTUNG, Pusat Kristen Pearaja Tarutung, Bukit Doa, Nanas, Ikan, Mandi Air Panas. SIPIROK : Huta Pertama Zending agama Kristen, Gunung dan alam, air panas, Industri Gas Alam terbesar di Asia. KARO : Holtikultur terbesar, Alam dn rumah Adat dan lainnya. DAIRI : Perkebuna Kopi, Wisata Rohani, Air Terjun, Holtikultura, Hutan yang Asri dan lainnya. Dan seterusnya, masih banyak Wilayah yang bisa berkembang termasuk KOTA MEDAN, : Istana Maimun, Peninggalan Belanda Kantor Pos, Kereta Api, City Walk, dan lainnya.

Baca juga  70 Tahun LAI dan Ke-Indonesiaan

Sedangkan Sektor yang akan berkembang dan bisa dijadikan objek Wisata antara lain Seni dan Budaya : 5 Puak baik tari, lagu dan pakaian adat (ulos). Kuburan dengan segala ceritanya bisa dipercantik, menjadi objek wisata. Cerita-cerita budaya batak bisa dibuatkan patung-patung, relief-relief atau menambah museum yang mampu dikunjungi serta Bioskop yang bisa memutar semua cerita, dongeng dan apa saja yang menarik perhatian seperti Dalihan Natolu dan lainnya.

Bagaimana kita masuk pada era Wisata ini, tentu harus disiapkan mental spritual karena ini menyangkut perubahan/change dari sektor pertanian, ke jasa wisata. Memerlukan sosialisasi yang materinya harus benar-benar mampu merubah orientasi dan kehidupan modern dan era digital ini.

Hal ini merupakan fungsi dan peran para Organisasi masyarakat yang harus bahu membahu, bersinergi, menyiapkan sumber daya manusia ini. Revolusi Mental, dengan tokoh-tokoh Batak yang sudah dikenal luas seperti Bapak Saut Sitompul, Bapak J. Sinamo dan lainnya.

Sementara itu, potensi pertanian yang tataruangnya untuk pertanian perlu diperahankan, jangan dirubah menjadi non pertanian. Yang tidak boleh dilupakan juga dalam tata kelola pertanahan. Hendaknya sedapat mungkin, pemilik tanah tidak menjual lepas tanahnya kepada investor. Kesadaran akan susteneble, kehidupan yang harmonis dalam perspektif waktu jangka panjang bahkan selama-lamanya perlu kita pastikan bagi bangso batak. Jalinlah kerjasama dalam bentuk sewa menyewa selama 40 tahun, lalu dengan akta PPAT diperjajikan pemberian Hak Guna Bangunan yaitu hak untuk mendirikan bangunan diatas tanah yang bukan miliknya kepada investor Hotel dan lainnya. Atau Hak Pakai kepada WNA (yang punya ijin tinggal tetap di Indonesia).

Semoga, Wisata Danau Toba benar-benar jadi Lokomotif bagi Wilayah dan Sektor lainnya supaya Rakyat di Bonapasogit (kampung halaman) dapat sama-sama Senyum, percaya diri dan bahagia.

Baca juga  Quick Count , Bisa Dipercayakah?

*praktisi Agraria/Pertanahan; Pemberdayaan Maysarakat/Ketua Umum FBBI.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here