Berbisnis Itu Untuk Membangun Kerajaan Allah

0
764

lushak

Pdt. Lushak Andrews M. Butarbutar, M.Th.

Saat ini merupakan masa-masa penuh tantangan bagi kita sebagai orang percaya. Kita sedang hidup di zaman bisnis. Setiap hari orang semakin intensif terlibat dalam kegiatan bisnis dan pekerjaan.Peran historis negara bangsa sedang diganti oleh perusahaan-perusahaan. Karena itu, tidak seperti di waktu-waktu lampau, pemimpin-pemimpin bisnis Kristen melalui bisnisnya memiliki kesempatan lebih besar untuk memainkan peran yang sangat penting dalam mentransformasi masyarakat dan menyebarluaskan Injil. Tetapi untuk menggunakan kesempatan ini, kita harus memiliki perspektif yang alkitabiah tentang bisnis, tentang Tuhan dan KerajaanNya, tentang rencana-rencana Tuhan di dalam dunia ini dan tentang bisnis itu sendiri. Bagaimana kita menerapkan prinsip-prinsip bisnis alkitabiah dalam situasi penuh gejolak?

 

Tuhan sudah mengaruniakan kepada kita bakat-bakat unik, talenta-talenta unggul dan sumber daya finansial yang harus digunakan dalam membangun KerajaanNya dan memberikan kemuliaan bagi Tuhan. Sebagai makhluk ciptaan Allah, pembawa citra Allah, manusia diberikan mandat kekuasaan atau kedaulatan atas alam ini.

 

Mandat untuk menaklukkan bumi (Kej 1:26-28) merupakan bagian dari ketetapan Allah bagi manusia di dalam penciptaan. Dalam dunia bisnis dan dagang, mandat untuk menaklukkan bumi dilakukan oleh orang Kristen yang melayani umat manusia dalam kegiatan-kegiatan produktif, dengan demikian mereka mendirikan pemerintahan Allah dalam wilayah penatalayanan mereka. Manusia harus menggunakan kemampuan-kemampuan dan tenaga-tenaga kreatif yang diberikan Allah untuk melayani Tuhan dengan melayani manusia dan menolong manusia untuk mengatasi, menguasai dan memanfaatkan dunia ini. Karena itu, manusia bertanggung-jawab, sebagai abdi Allah yang setia, untuk bekerja sama dengan Kristus untuk membawa semua alam raya ke bawah kekuasaan Allah, agar “KerajaanNya datang dan kehendakNya terjadi di bumi seperti di surga” (Mat 6:10).

 

Karena itu, kita perlu memahami teologi kerja, bisnis dan panggilan. Panggilan untuk menjadi pengusaha merupakan panggilan mulia. Gaya hidup produktif merupakan panggilan sejati dan mulia bagi umat Kristen. Kita menolak pemikiran yang tidak Injili bahwa pelayanan dan bisnis merupakan kegiatan yang berbeda, yaitu bahwa hidup kita dibagi dalam dunia sakral dan dunia sekuler.Semua pekerjaan yang tidak bertentangan dengan Hukum Tuhan harus dianggap berguna dan layak. Perbedaan-perbedaan antara “yang sekuler” dan “suci” dalam Perjanjian Lama sudah diselesaikan oleh Kristus (“Semua hal adalah suci…), dan orang percaya harus memandang pekerjaan “sekuler” mereka sebagai pelayanan Kristen penuh waktu, sehingga setiap pengusaha Kristen harus memiliki integritas dan komitmen pribadi untuk menjadi teladan bagi orang lain.Tanggung-jawab utama dalam seluruh kehidupan pengusaha Kristen adalah untuk memuliakan Allah. Ini berarti seorang pengusaha Kristen harus hidup suci dan taat kepada Firman Allah.

Baca juga  PEMILIK "AKUN MEDIA SOSIAL FB PALSU" MEMPERMASALAHKAN "DUGAAN KEPALSUAN"

 

Bisnis adalah misi untuk menghadirkan dan memajukan Kerajaan Allah dengan menciptakan pekerjaan-pekerjaan yang baru, membangun relasi yang baik dan berarti dengan semua orang. Berbagai peran kita dalam bisnis adalah untuk melayani dan membangun Kerajaan Allah. Peran dan pekerjaan orang Kristen dalam bisnis adalah pekerjaan untuk membangun Kerajaan Allah. Pekerjaan kita dalam bisnis merupakan partisipasi /keikutsertaan kita dalam pekerjaan transformasional Allah di dalam dunia. Bisnis merupakan pekerjaan transformasional Allah dalam dunia. Kita adalah duta-duta Kristus di dalam dunia pekerjaan, sekolah atau bidang apapun.Pekerjaan kita dalam bisnis adalah bisnis kerajaan. Kita harus menggunakan uang dan bisnis kita untuk memajukan Kerajaan Allah, untuk membangun Kerajaan Allah melalui bisnis. Tuhan ingin pengusaha-pengusaha Kristen mempengaruhi, mengontrol dan memimpin sumber-sumber dayaNya (Kej 1:28) dan memimpin organisasi-organisasi kita agar bisa mempengaruhi dunia ini secara signifikan. Kita harus menjadi gembala-gembala, manajer-manajer dan pelayan-pelayan yang baik atas karya tangan Tuhan. Peran bisnis dalam masyarakat adalah melayani kepentingan umum dan memberdayakan orang agar bisa semakin berkembang.Kita harus memajukan kerajaan Allah dengan menciptakan pekerjaan-pekerjaan yang baru. Sebenarnya, dengan menyediakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang sehat dan menunjukkan teladan dan teladan kepemimpinan yang melayani, kita bisa berbuat banyak untuk memajukan Kerajaan Allah.

 

Bisnis memang berarti mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, yaitu mencari uang. Tetapi bagi kita umat Tuhan, bisnis bukan sekedar mencari uang, tetapi juga sarana bersaksi untuk membangun Kerajaan Allah, -untuk membangun dan memaksimalkan hubungan (relasi).

 

Tuhan mendesain bisnis sebagai sebuah hubungan (relasi). Bisnis pada dasarnya adalah masalah hubungan. Tidak ada bisnis yang sukses tanpa membangun hubungan yang baik dan berkesinambungan antara karyawan, pelanggan/klien, supplier dan pengusaha. Orang Kristen dalam dunia pekerjaan harus bisa berteman/berhubungan baik dengan orang lain. Kita harus terbuka dengan teman-teman agar bisa membangun hubungan yang bisa menciptakan makna kehidupan yang baik. Peran pengusaha Kristen itu unik dan berdaya-jangkau luas. Mereka berinteraksi dengan segmen utama penduduk orang dewasa, merekalah alat distribusi kekayaan; mereka bisa menggunakan pengaruh penting mereka atas kebijakan publik.

Baca juga  ADVOKAT BUKAN MEMBELA YANG SALAH !

 

Bisnis merupakan sarana untuk penginjilan dan kesaksian. Kristus telah memerintahkan umatNya untuk pergi ke seluruh dunia untuk memuridkan segala bangsa dan memancarkan terang di tengah-tengah kegelapan dunia. Pekerjaan besar ini hanya bisa digenapi kalau kita bisa memberi dampak kehadiran Kerajaan Allah melalui keterlibatan kita dalam dunia bisnis. Bisnis untuk Kerajaan Allah akan membuat kita hidup terintegrasi dalam semua aspek kehidupan,Sebagai pemimpin bisnis kita bisa berkontribusi bagi pengembangan karakter seseorang. Bisnis bisa menjadi sarana pembentukan karakter dan rohani pribadi seseorang. Pengusaha Kristen memiliki kesempatan unik untuk mempengaruhi kehidupan karyawan-karyawannya.

 

Saya mengusulkan agar pengusaha Kristen juga membentuk organisasi pengusaha Kristen yang berskala nasional dan global untuk membangun kemitraan antara para pengusaha dan professional Kristen, dan untuk memaksimalkan transformasi sosial, ekonomis, lingkungan dan rohani dalam komunitas-komunitas market place. Kita ingin mendorong mereka yang bekerja, atau memiliki usaha agar berkomitmen untuk bekerja sesuai dengan kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar Kerajaan Allah dalam pekerjaan mereka. Kita harus merekrut, memperlengkapi, dan mendukung pengusaha-pengusaha dan professional Kristen untuk terlibat di dalam misi Allah. Kita mendorong mereka untuk menggunakan talenta-talenta bisnis yang Allah berikan kepada mereka untuk dipergunakan bagi misi Allah, menjadi agen-agen bagi transformasi Allah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar kita.

 

Kita harus mendukung dan menghormati orang-orang yang Tuhan panggil masuk dalam dunia bisnis. Bisnis bisa mendukung kebutuhan finansial gereja juga. Tuhan bisa menggunakan bisnis untuk mempengaruhi kehidupan komunitas kita. Pengusaha Kristen bisa berpartisipasi dalam menjaga ciptaan Tuhan. Bisnis merupakan kepedulian pada ciptaan.

 

Kita harus mempelajari, mengembangkan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip dan praktek praktek bisnis yang alkitabiah, seperti tunduk/taat kepada hukum negara, efisiensi, kreativitas, integritas, kompetensi, penatalayanan, pasar bebas, – agar bisa menghormati dan memuliakan nama Allah. Kita harus menerapkan kepemimpinan yang berpusatkan pada Kristus yaitu kepemimpinan yang melayani untuk mempengaruhi dunia pekerjaan dan pemimpin-pemimpin dunia bisnis.

Baca juga  Merajut Keseimbangan Di Tengah Benturan Kepentingan Penanganan Covid-19, Pemulihan Ekonomi Nasioanl dan UU Cipta Kerja

 

Kita ingin Injil yang transformasional mentransformasi arena bisnis dan komunitas-komunitasnya. Kita rindu pengusaha-pengusaha dan professional Kristen yang sukses menggunakan uang dan keterampilan bisnisnya membuat dampak besar bagi misi. Kita rindu melihat pengusaha-pengusaha Kristen mengkatalisasi transformasi holistik dalam masyarakat-masyarakat di seluruh dunia. Kita ingin berkat Allah ditransformasi melalui dunia market place. Kita rindu transformasi terjadi melalui dunia market place. Karena itu, pengusaha Kristen harus memiliki tanggung-jawab dan kepedulian sosial, politik dan kenegaraan dalam pekerjaan dan usahanya. Pengusaha Kristen harus memperhatikan kebutuhan karyawannya. Kita hanya perlu pengusaha-pengusaha Kristen yang setia kepada misi Allah dalam bisnis mereka. Hasil dari kesetiaan ini adalah transformasi secara rohani, ekonomi, sosial dan lingkungan. Semua aspek kehidupan ini akan ditransformasi kalau kita menempatkan misi Allah sebagai fokus utama kita.